Kebersihan
diri terutama mandi dan menyikat gigi adalah suatu yang harus dibiasakan sejak
dini karena membentuk suatu kebiasaan itu membutuhkan waktu lama untuk kemudian
itu menjadi kebutuhan seseorang. Kebiasaan itu pun harus diiringi dengan
pelaksanaan yang benar sesuai ilmu dengan tujuan untuk mendapatkan hasil
maksimal dalam hal ini badan yang bersih dan sehat serta gigi yang tidak mudah
keropos.
Kondisi
Kecamatan Lindu yang dingin ternyata adalah alasan banyak anak desa tidak rutin
mandi setiap hari. Bahkan tidak semua anak mandi sebelum berangkat ke sekolah.
Sekolah sebenarnya sudah sering mengingatkan siswa untuk rajin mandi tetapi
karena mungkin belum ada penjelasan secara lengkap pentingnya mandi seolah
peringatan guru sebatas angin lalu. Menjadi peluang puskesmas bersama PN masuk
dan memberi promosi kesehatan tentang kebersihan diri sebagai penguat fungsi
UKS/UKGS.
Kebersihan
Diri adalah faktor penting untuk menjadi suatu kebiasaan karena selain untuk
kesehatan kulit, mampu untuk membuat konsentrasi meningkat akibat efek rasa
nyaman tubuh. Kali ini giliran drh.Rahma menyampaikan materi kepada siswa SD BK
Tomado dan SD BK Puroo bersama dengan Bid.Yunita, sementara guru dan Kepala
Sekolah menemani pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran diikuti oleh seluruh
siswa SD BK baik Tomado maupun Puroo. Masing-masing mengangkat kursi untuk
diletakkan di salah satu kelas yang akan digunakan untuk pembelajaran. Dibuka
dengan permainan tepuk bilangan untuk membuat siswa berkonsentrasi menerima
promosi kesehatan.
Persiapan pemberian Promkes tentang Kebersihan Diri di SD BK Tomado |
Rasa gembira terpancar dari raut wajah mereka |
Lembar demi lembar media promkes dijelaskan oleh
drh.Rahma dengan begitu jelas serta menggunakan bahsa yang mudah dipahami oleh
siswa. Bagian yang penting adalah cara mengatasi rasa dingin yaitu dengan
menyiram air terlebih dahulu dari bagian bawah secara bertahap naik ke atas
sebelum akhirnya mengguyur seluruh tubuh. Kami juga membawa perlengkapan mandi
sebagai media praktik anak-anak. Setelah penjelasan selesai disampaikan
drh.Rahma meminta dua orang untuk maju mempraktikan cara mandi. Awalnya tidak
ada yang maju karena malu tetapi setelah dimotivasi ada 2 siswa sukarelawan
maju. Satu persatu mereka mempraktikan cara mandi dengan menggunakan peralatan
yang ada. Teman-teman yang lain memperhatikan sambil sesekali tertawa tetapi
sebagai apresiasi siswa yang maju kami bersepakat bagi siswa yang tertawa akan
maju ke depan. Walaupun demikian namanya anak SD tetap saja ada yang tertawa.
Ha...ha.....
Sebagai
bentuk evaluasi atas materi yang telah disampaikan kami meminta 2 siswa untuk
mengulang apa yang telah disampaikan. Evaluasi dalam penyampain promkes sangat
penting karena akan dilihat apakah materi yang disampaikan bisa diterima dengan
baik. Kami meminta 2 siswa yang tidak mandi pagi itu dengan harapan berikutnya
mereka mau mandi 2 kali sehari. Ternyata keduanya dapat mengulang materi dengan
baik. Tak lupa kami membuat komitmen bahwa siswa akan mandi 2 kali sehari
karena telah mengetahui cara mengatasi rasa dingin ketika mandi. Promkes ditutup
dengan permainan menyanyi kepala pundak lutut kaki dengan bahasa Lindu.
Sementara untuk promosi kesehatan cara menyikat
gigi yang benar dilaksanakan di SDN Anca dan SDN Langko. Sebelumnya siswa dipersiapkan untuk
membawa sikat gigi, pasta gigi, serta gelas untuk praktik langsung. Materi di
sampaikan oleh Bid Yunita, Ns. Nahla, Ns.Rezi dan dr.Anti dengan membawa media peraga.
Bidan Yunita memperagakan cara gosok gigi yang baik dan benar |
Mempraktekkan secara langsung dengan contoh media peraga |
Promkes ditutup dengan Permainan |
SDN Langko bersama Ns. Nahla |
Serius memperagakan sikat gigi yang baik dan benar |
Materi
yang disampaikan meliputi kenapa penting menyikat gigi, waktu yang tepat
menggosok gigi, makanan yang bisa membuat gigi keropos, dan cara menyikat gigi
yang benar. Selesa materi, siswa diajak keluar untuk melakukan praktik menyikat
gigi dari teori yang sudah disampaikan. Dengan semangat mereka memulai menyikat
gigi-gigi mereka yang mungil. Banyak yang belum mengetahui bahwa ukuran sikat
gigi haruslah menyesuaikan besar gigi jadi kebanyakan membawa sikat gigi orang
dewasa. 80% mereka telah mengerti cara menyikat gigi yang benar dan sisanya
butuh pembelajaran kembali.
Kegiatan
rutin setiap bulan ini akan terus kami lanjutkan sebagai penguat fungsi
UKS/UKGS bersama puskesmas menciptakan sekolah yang menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di Sekolah. Dengan menerapkan PHBS Sekolah di dalam kehidupan
sekolah semoga mampu meningkatkan prestasi siswa-siswa di sekolah tersebut.
" Yunita Nur Rohmawati, SST"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar