Sabtu, 03 Januari 2015

Wujudkan Kebiasaan PHBS Kebersihan Diri Mandi & Sikat Gigi



Kebersihan diri terutama mandi dan menyikat gigi adalah suatu yang harus dibiasakan sejak dini karena membentuk suatu kebiasaan itu membutuhkan waktu lama untuk kemudian itu menjadi kebutuhan seseorang. Kebiasaan itu pun harus diiringi dengan pelaksanaan yang benar sesuai ilmu dengan tujuan untuk mendapatkan hasil maksimal dalam hal ini badan yang bersih dan sehat serta gigi yang tidak mudah keropos.
Kondisi Kecamatan Lindu yang dingin ternyata adalah alasan banyak anak desa tidak rutin mandi setiap hari. Bahkan tidak semua anak mandi sebelum berangkat ke sekolah. Sekolah sebenarnya sudah sering mengingatkan siswa untuk rajin mandi tetapi karena mungkin belum ada penjelasan secara lengkap pentingnya mandi seolah peringatan guru sebatas angin lalu. Menjadi peluang puskesmas bersama PN masuk dan memberi promosi kesehatan tentang kebersihan diri sebagai penguat fungsi UKS/UKGS.
Kebersihan Diri adalah faktor penting untuk menjadi suatu kebiasaan karena selain untuk kesehatan kulit, mampu untuk membuat konsentrasi meningkat akibat efek rasa nyaman tubuh. Kali ini giliran drh.Rahma menyampaikan materi kepada siswa SD BK Tomado dan SD BK Puroo bersama dengan Bid.Yunita, sementara guru dan Kepala Sekolah menemani pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran diikuti oleh seluruh siswa SD BK baik Tomado maupun Puroo. Masing-masing mengangkat kursi untuk diletakkan di salah satu kelas yang akan digunakan untuk pembelajaran. Dibuka dengan permainan tepuk bilangan untuk membuat siswa berkonsentrasi menerima promosi kesehatan. 

Persiapan pemberian Promkes tentang Kebersihan Diri di SD BK Tomado
Rasa gembira terpancar dari raut wajah mereka

Lembar demi lembar media promkes dijelaskan oleh drh.Rahma dengan begitu jelas serta menggunakan bahsa yang mudah dipahami oleh siswa. Bagian yang penting adalah cara mengatasi rasa dingin yaitu dengan menyiram air terlebih dahulu dari bagian bawah secara bertahap naik ke atas sebelum akhirnya mengguyur seluruh tubuh. Kami juga membawa perlengkapan mandi sebagai media praktik anak-anak. Setelah penjelasan selesai disampaikan drh.Rahma meminta dua orang untuk maju mempraktikan cara mandi. Awalnya tidak ada yang maju karena malu tetapi setelah dimotivasi ada 2 siswa sukarelawan maju. Satu persatu mereka mempraktikan cara mandi dengan menggunakan peralatan yang ada. Teman-teman yang lain memperhatikan sambil sesekali tertawa tetapi sebagai apresiasi siswa yang maju kami bersepakat bagi siswa yang tertawa akan maju ke depan. Walaupun demikian namanya anak SD tetap saja ada yang tertawa. Ha...ha.....
 
Bermain tepuk bilangan bersama anak SD BK Puro'o
drh.Rahma memperlihatkan alat peraga mandi
Sebagai bentuk evaluasi atas materi yang telah disampaikan kami meminta 2 siswa untuk mengulang apa yang telah disampaikan. Evaluasi dalam penyampain promkes sangat penting karena akan dilihat apakah materi yang disampaikan bisa diterima dengan baik. Kami meminta 2 siswa yang tidak mandi pagi itu dengan harapan berikutnya mereka mau mandi 2 kali sehari. Ternyata keduanya dapat mengulang materi dengan baik. Tak lupa kami membuat komitmen bahwa siswa akan mandi 2 kali sehari karena telah mengetahui cara mengatasi rasa dingin ketika mandi. Promkes ditutup dengan permainan menyanyi kepala pundak lutut kaki dengan bahasa Lindu.

Sementara untuk promosi kesehatan cara menyikat gigi yang benar dilaksanakan di SDN Anca dan SDN Langko. Sebelumnya siswa dipersiapkan untuk membawa sikat gigi, pasta gigi, serta gelas untuk praktik langsung. Materi di sampaikan oleh Bid Yunita, Ns. Nahla, Ns.Rezi dan dr.Anti dengan membawa media peraga.

Bidan Yunita memperagakan cara gosok gigi yang baik dan benar
Mempraktekkan secara langsung dengan contoh media peraga
Promkes ditutup dengan Permainan
SDN Langko bersama Ns. Nahla

Serius memperagakan sikat gigi yang baik dan benar
Materi yang disampaikan meliputi kenapa penting menyikat gigi, waktu yang tepat menggosok gigi, makanan yang bisa membuat gigi keropos, dan cara menyikat gigi yang benar. Selesa materi, siswa diajak keluar untuk melakukan praktik menyikat gigi dari teori yang sudah disampaikan. Dengan semangat mereka memulai menyikat gigi-gigi mereka yang mungil. Banyak yang belum mengetahui bahwa ukuran sikat gigi haruslah menyesuaikan besar gigi jadi kebanyakan membawa sikat gigi orang dewasa. 80% mereka telah mengerti cara menyikat gigi yang benar dan sisanya butuh pembelajaran kembali.
Kegiatan rutin setiap bulan ini akan terus kami lanjutkan sebagai penguat fungsi UKS/UKGS bersama puskesmas menciptakan sekolah yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah. Dengan menerapkan PHBS Sekolah di dalam kehidupan sekolah semoga mampu meningkatkan prestasi siswa-siswa di sekolah tersebut.
 " Yunita Nur Rohmawati, SST"

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar