Pencerah Nusantara Lindu meyakini bahwa Posyandu
sebagai ujung tombak untuk mengidentifikasi kasus kesehatan masyarakat perlu
dioptimalkan. Dan sejak dari awal kami datang di Lindu kami dan staf
puskesmas Lindu sedikit demi sedikit mencoba melakukan revitalisasi posyandu.
karena sebelumnya hanya 3 dari 11 posyandu, yang aktif beroperasi setiap
bulannya. Dan dari 11 posyandu, 7
diantaranya berada di dusun sulit di seberang danau. Oleh karena itu
kami merasa perlu melakukan revitalisasi posyandu dengan melakukan pembinaan
kepada kader-kader posyandu, seperti melakukan pelatihan kader posyandu bulan
desember lalu, dan melakukan refreshing kader diawal mei ini.
Sejak kami melakukan pelatihan
kader posyandu Desember lalu, 11 posyandu di Lindu aktif kembali. Kader-kader
posyandu lindu rajin mengumumkan kepada warga door to door ke rumah, maupun
mengumumkannya di tempat-tempat ibadah, baik di mesjid maupun gereja. Bahkan
bila ada yang belum datang mereka dengan sigapnya menjemput balita dan ibu
hamil. Kader-kader posyandu ini dengan
sukarela bekerja sepenuh hati tanpa di bayar. Kami sangat berharap mereka
mendapat perhatian khusus dari pemerintah desa,kecamatan,bahkan kabupaten.
Mengingat Kader-kader posyandu Lindu ini berlatar
belakang tamat SD,SMP,dan SMA, namun
memiliki semangat yang tinggi untuk mengemban tugas sebagai kader
posyandu. Pembinaan kader rutin kami
lakukan Setiap hari buka posyandu, mulai dari cara mengkalibrasi alat timbang,
cara menimbang yang benar, cara mengukur tinggi badan yang benar, cara
pengisian buku KMS, dan membuat sistem informasi Posyandu (SIP).
pembinaaan Kader anca |
belajar mengisi KMS yang benar |
fitri mengajarkan format SIP |
pengecekan garam beryodium di posyandu |
jenis garam yang dikonsumsi warga lindu merupakan garam beryodium
Di Posyandu tomado hal tersebut
juga kami lakukan hal yang sama dengan yang dianca. Dari 2 posyandu ini
didapatkan bahwa semua kader memang belum mengerti tentang kenaikan berat
minimum, walau sudah pernah diajarkan di pelatihan kader, dan mereka beberapa
sulit menghitung pengurangan angka, kami sangat memaklumi hal ini,dan menghargai
semangat mereka untuk belajar di usia yang tidak muda lagi. Ibu lina sudah
cukup tua bahkan tetap penasaran minta diajarkan cara mengisi KMS dengan benar
hingga 2x. Dan hari itu kamipun menyarankan untuk membagi tugas untuk mengisi
Sistem informasi Posyandu yang terdiri dari 6 format, dan membagi tugas saat
jam buka posyandu. Ibu lina dan ibu margaret dibagian penimbangan, sedangkan bu
martina yang cakap mengisi KMS dan pandai berhitung di bagian KMS bersama bu
diana, Ibu swarna di bagian registrasi dan pencatatan.
Bu lina sedang menimbang balita |
ibu martina dan ibu margareta sedang mengisi KMS dan melakukan pendaftaran |
pembinaan kader posyandu setelah jam buka posyandu selesai mengenai cara mengisi sistem informasi posyandu |
bu Lina sedang serius belajar mengisi KMS |
Karena pengadaan KMS Terbatas tidak semua balita di Lindu mempunyai KMS, Hari itu saya mendapat ide untuk memanfaatkan KMS yang tidak terpakai di Buku KIA. Sebagaimana di Ketahui setiap buku KIA memiliki 2 KMS, Jika balitanya perempuan tentu KMS laki-laki tidak terpakai, begitu juga sebaliknya. Hari itu pula Kader sibuk menyobek-nyobek KMS buku KIA supaya bisa dipakai oleh balita lain yang tidak memiliki KMS. Dan saat acara refreshing kader yang diadakan seminggu setelah posyandu di tomado, ibu martina telah mengisi semua KMS hasil sobekan dan memperbaiki semua KMS yang lainnya. Two thumbs up buat kader-kader ini!
ibu suarna sedang menyobek KMS untuk dipakai balita lain,sementara bu martina sedang mengkoreksi KMS
REGARDS,
dr. Darsuna Mardhiah
Pencerah Nusantara Lindu Batch I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar