Lindu dengan
penduduk lebih dari 4000 Jiwa yang bertempat di sekitar Danau Lindu dengan akses yang
cukup sulit. Akses Lindu yang dibilang sulit karena tidak memiliki Listrik
ataupun sinyal dan jalan yang masih belum beraspal. Hal ini menjadi tantangan
tersendiri dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memiliki jaminan
kesehatan yaitu BPJS Kesehatan. Data tahun 2014 cakupan jaminan kesehatan
masyarakat Lindu yaitu sekitar 2000 jiwa dengan sebagian besar adalah jamkesmas
atau disebut dengan PBI. Jaminan kesehatan atau BPJS Kesehatan yang telah
dilaksanakan sejak 1 Januari 2014 memiliki target pada tahun 2015 seluruh warga
negara Indonesia memiliki BPJS
Kesehatan atau disebut dengan universal
coverage.
Puskesmas
Lindu dan Pencerah Nusantara melalui Program
Pesiar Sehat melakukan sosialisasi BPJS kesehatan agar masyarakat sadar dan mau
ikut serta sehingga dapat menjamin kesehatan dirinya baik di masa sekarang
ataupun masa yang akan datang. Kegiatan ini kami lakukan ketika masyarakat
berkumpul salah satunya setelah masyarakat kristiani selesai beribadat.
Bertempat di Gereja Dusun Sulit Wongkodono Perawat Marice dan Ns. Nahla
melakukan sosialisasi di hadapan jemaat gereja yag berjumlah sekitar 50 orang.
Sosialiasi diawali dengan pertanyaan siapa sajakah yang sudah memiliki
jamkesmas. Setelah itu mengajak bapak ibu berpikir pentingnya untuk memiliki
jaminan dan ikut serta dalam BPJS Kesehatan. “Ibarat kita mau ke sawah, kita
harus memiliki parang untuk membuka jalan, atau berjaga-jaga jika ada hewan
seperti ular, begitu pula dengan BPJS Kesehatan ini menjamin ibu sewaktu-waktu
sakit tidak perlu banyak mengeluarkan uang dari kantong dan tidak jatuh miskin
karena sakit”.
Penyampaian materi BPJS oleh Ns.Nahla |
Sosiaisasi
dilakukan dengan menjelaskan syarat untuk mendaftar BPJS dan manfaat yang
didapat lalu iuran yang dibayarkan. Setelah itu ada tanya jawab dari peserta, Pendeta Gereja banyak bertanya
mengenai BPJS seperti cara membayar dan bagaimana jika tidak membayar. Ns.
Nahla menjawab dapat dibayar di bank terdekat dan jika tidak membayar bisa
dihapus kepesertaanya dan tidak dapat dipergunakan jika akan berobat. Salah
satu masyarakat juga bertanya apakah pelayanan BPJS kesehatan akan sama
buruknya dengan pelayanan jamkesmas. Perawat Marice menjelaskan bahwa memang
saat ini fasilitas kesehatan sedang diperbaiki dan ditingkatkan, SIGI sebagai
kabupaten yang telah berdiri selama 6 tahun, saat ini telah memiliki RSUD
Torabello sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat SIGI. Kelas yang ada pada BPJS tidak membedakan cakupan pelayanan
kesehatan yang berbeda hanya ruangan nya saja.
Pendeta gereja bertanya mengenai prosedur penggunaan BPJS |
Sosialisasi BPJS juga diberikan oleh Bidan Hasni
sebagai bidan pemegang wilayah bersama Ns.Rezi di Dusun Kangkuro. Sistem dalam
sosialisasi ini yaitu door to door, setidaknya
dengan masuk ke dalam 1 rumah warga, dapat mengumpulkan beberapa anggota
keluarga untuk datang mendengarkan pentingnya penggunaan BPJS.
Warga Kangkuro terpaku mendengarkan penuturan Ns.Rezi |
Setelah selesai berdiskusi dan menegaskan kembali
pentingnya BPJS dan berharap adanya kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam
BPJS. Ayo Sedia Payung sebelum Sakit, Sedia BPJS Kesehatan sebelum Sakit!
Lindunesia Sehat!
By: "Ns.Nahla Jovial Nisa, S.Kep"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar