Sayuran
adalah segala sesuatu yang berasal dari tumbuhan yang dapat atau layak disayur
dan bisa dimakan secara segar bagian tumbuhannya. Berbeda dengan masyarakat
Lindu umumnya. Kebiasaan yang mengikat mereka dengan keadaan yang terpencil
menjadikan defenisi sayur sedikit berlebihan. Lucunya, ketika memberikan promosi
kesehatan kepada warga untuk konsumsi sayur disaat makan, mereka dengan yakin
mengatakan selalu makan sayur setiap hari.
Tim
Pencerah sempat berdiskusi, “Warga disini
memang luar biasa, setiap hari makan ikan dan sayur!” kata Ns.Rezi.
Beberapa hari kedepan, kami baru mengetahui defenisi sayur bagi masyarakat
Lindu yaitu masakan ikan yang berkuah bening/bersantan tanpa ada campuran
tanaman dinamakan sayur bagi mereka. Semenjak saat itu, setiap melakukan promosi
kesehatan tim Pencerah Nusantara selalu menggunakan kata “Sayuran/ Tumbuhan
Hijau” disertai contoh- contoh tumbuhan.
Melihat
geografis Lindu yang dingin dan sejuk, sangat berpotensi terhadap suburnya
tanaman hijau. Keinginan warga untuk menanam kacang panjang, bayam, daun
singkong, kangkung, kol dan tanaman hijau lainnya sangat tinggi. Namun, ketika
tanaman mulai tumbuh warga tidak dapat menikmati hasilnya. Hewan-hewan seperti
sapi, kerbau, babi dan hewan lainnya yang berkeliaran dimalam hari lebih dulu
memetik tanaman mereka.
Satu-satunya
sayur yang tidak dimakan hewan di Lindu ini adalah Pakis. Untuk memenuhi
kebutuhan sayur, tim Pencerah selalu memetik pakis di Hutan Lore Lindu ini.
Berbagai makanan diolah, seperti Pakis cabe ijo, Pakis Saus Tiram, Gulai Pakis
ijo, Kroket Pakis dan berbagai macam masakan Nusantara.
Rela mencari sayur pakis ke semak-semak bersama Ns.Nahla |
Potensi inilah yang
dipromosikan oleh tim Pencerah untuk mengkonsumsi sayur hijau seperti pakis,
termasuk berbagai macam pengolahannya. Bersama PN masyarakat Lindu Konsumsi
sayur tiap hari. Salam Lindunesia!
` Ns.Rezi Mawaldi,S.Kep`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar