Selasa, 27 Januari 2015

Promkes NAPZA Mencegah Kematian

Penggunaan Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya yang populer disebut dengan NAPZA, dewasa ini banyak digunakan oleh berbagai golongan masyarakat tanpa pengawasan medis dan di luar dosis yang ditetapkan seperti remaja yang ada di Kecamatan Lindu. Panggil saja Deni (nama samaran). Wawancara bersama warga, deni sering mengkonsumsi obat-obatan yang memang dia beli sendiri dari pengedar yang berada disekitar Kec. Lindu. Remaja berumur 18 tahun ini, telah lama mengkonsumsi narkoba. Wawancara dengan teman Deni, “dulunya, dia hanya ingin mencoba-coba saja obat yang ditawarkan teman sekampung. Memang ini ajalnya dia.” ujarnya. Deni meninggal Bulan Desember 2014 lalu.


Tim Pencerah tidak mengetahui secara pasti kematian dari Deni. Deni yang tinggal di salah satu dusun sulit di Kec. Lindu ini, meninggal akibat sakau didalam kamar. “Dia menjerit meminta obat itu, marah, memukul-mukul kepala ke dinding kamar sampai tidak sadarkan diri!.” ujar Perawat Selfi pemegang wilayah Desa Olu. Perawat Selfi mengatakan bahwa sampai di rumah Deni, ia sudah terkapar, tubuh sudah dingin dan tidak bernafas. Perawat Selfi mengakui akses di Desa Olu sangat sulit, jauh dan rumah warga terpencar bahkan ada tinggal di tengah hutan.

Mengingat adanya penyalahgunaan NAPZA yang dapat menimbulkan masalah fisik dan psikologis, tim Pencerah melalukan promosi kesehatan ke remaja-remaja Kec. Lindu. Pelaksanaan di awali pada remaja di SMP Negeri 1 Lindu.
Ns. Rezi memberikan materi NAPZA
Siswa SMP 1 Lindu mendengarkan dengan antusias
Ns. Rezi memberikan apresiasi kepada siswa yang bertanya
Ns. Rezi memberi nasehat kepada Siswa
Rasa ingin tahu melekat pada benak remaja SMP Lindu. Banyak pertanyaan yang dilontarkan mereka. Bahkan dengan guru-guru yang mengikuti penyuluhan kesehatan ini. Selanjutnya, SMP Maradindo yang terletak diseberang Danau Lindu.
Siswa SMP Maradindo mendengarkan dengan antusias
Ditengah penyuluhan, Ns.Rezi menyuruh remaja untuk merenung sejenak tentang “sejauh mana akibat Napza muncul baik pada diri sendiri, keluarga bahkan masyarakat sekitarnya”.
Siswa merenungi apa yang disampaikan Ns.Rezi

Mereka tahu akibat yang muncul pada diri mereka, keluarga bahkan orang-orang sekitar mereka.  Di akhir sesi ada beberapa remaja yang ingin bertanya secara pribadi bersama Ns. Nahla. Konsultasi kesehatan tentang Napza, ditawarkan oleh Ns.Nahla. Pertanyaan juga bertubi-tubi dijawab oleh Ns.Nahla.  Menutup akhir sesi, tidak lupa kami berfoto ria. Ciiiss..!!

Foto bersama dengan siswa SMP Maradindo
Mengingat akan kematian itu pasti datang, menyadarkan manusia akan betapa fananya dunia ini. Sehingga membuat diri berhitung, “Sudah cukupkah bekal untuk ke akhirat yang abadi?”. 

~Ns. Rezi Mawaldi, S.Kep, CBWC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar