Di Lindu, hewan ternak
biasa diumbar. Hewan-hewan itu bereproduksi dengan kawin alami. Hewan ternak
mencari pakannya sendiri. Masuk ke pekarangan, kebun, ladang, padang rumput,
sawah, bahkan ke hutan untuk mencari pakan. Tidak jarang tombak mendarat di
tubuh hewan karena masyarakat tidak berkenan dengan adanya hewan ternak yang
sangat bebas memporak-porandakan pekarangan atau tanamannya. Tidak hanya itu,
kotoran (feses) hewan ternak pun berceceran dimana-mana. Hal ini tentunya
sangat mengganggu kesehatan masyarakat.
Manajemen ternak di
Lindu memang masih sangat minim dalam semua aspek, baik aspek manajemen
kesehatan, pakan, dan kandang. Jarang ada peternak yang peduli terhadap
kesehatan dan kesejahteraan hewan ternaknya.
Siang itu saya
berkesempatan untuk melakukan pemeriksaan ternak di Desa Tomado. Beberapa hari
yang lalu seekor sapi milik salah seorang peternak sapi di Lindu baru saja
melahirkan. adalah Ibu Sofyan yang mengkhawatirkan pedet yang baru saja lahir
tanpa sepengetahuannya. Saat saya melakukan pemeriksaan, pedet dan induk dalam
kondisi sehat normal. Kekhawatiran Ibu sofyan pun terobati saat saya
menyampaikan hal tersebut.
Persiapan pemeriksaan sapi Ibu Sofyan oleh drh.Rahma |
Akan tetapi, sapi-sapi
yang lain milik Ibu Sofyan terlihat kurus. Tulang rusuknya terlihat mencolok,
tanda tidak adanya lemak di atas tulang rusuk/punggung. Diagnosa saya,
kekurusan yang dialami oleh sapi diakibatkan oleh cacingan. Penanganan pertama
yang harus dilakukan adalah pemberian obat cacing.
Kesempatan ini sekaligus
saya manfaatkan untuk melakukan intervensi terhadap manajemen ternak sapi milik
Ibu Sofyan. Saya memberikan saran kepada Ibu Sofyan untuk mengatur waktu
umbaran sapi. Jika sapi diumbar terlalu pagi dalam kondisi rumput masih basah,
sangat mungkin sapi memakan rumput yang tercemar serkaria yang merupakan
stadium infektif dari cacing Fasciola.
Konsultasi ternak sapi Ibu Sofyan bersama drh.Rahma |
Selain itu, saya
memberikan saran kepada Ibu Sofyan untuk membuatkan kandang untuk sapi-sapinya,
supaya dapat memantau lebih intens kondisi sapinya. Kandang bisa dibuat di
dekat lokasi umbaran yang telah dipagar sehingga sapi tidak bebas berkeliaran,
meresahkan warga dan memberikan efek buruk terhadap kesehatan lingkungan.
Dimulai dari satu
langkah kecil menyadarkan seorang peternak, semoga menular kepada
peternak-peternak lainnya. Semoga ini menjadi satu langkah kecil untuk
memberikan kontribusi terhadap kesehatan masyarakat melalui kesehatan hewan.
"drh.Rahma Isna Saidah"
waw sangat bermanfaat trimkasih sudah berbagi info pertanian online,
BalasHapuskunjungi balik Cara budidaya porang