Selasa, 06 Januari 2015

Marice: Sang Jurim Lindu

Berkenalan dengan Perawat Marice yang kecil dan ceria ini merupakan suatu kebanggaan bagi Pencerah Nusa. Pasalnya, Sejak tahun 2011 ia ditugaskan sebagai Juru Imunisasi dengan kondisi fasilitas yang sangat minim. Vaksin dengan kulkas kompor minyak tanah  pernah ia jaga selama lebih dari setahun “Dulu, dirumah setiap malam saya harus melihat minyak untuk memastikan suhunya tetap sama, terkadang banyak vaksin yang rusak”. Hal ini terjadi karena belum adanya kulkas vaksin dengan tenaga surya. Maklum saja, kondisi Lindu yang belum memiliki listrik membuat kulkas vaksin yang dibutuhkan lebih baik. Pada tahun 2012 kulkas vaksin akhirnya diberikan oleh Dinas Kesehatan Sigi kepada Puskesmas Lindu.


Perawat Marice mendokumentasikan sasaran Imunisasi
 Sejak itu Perawat Marice semakin termotivasi dan semangat untuk memberikan vaksin kepada masyarakat Lindu. Posyandu setiap bulan yang dilakukan di semua dusun di Lindu dijadikan saran untuk memberikan vaksin kepada  bayi-bayi. Meskipun statusnya masih sebagai tenaga PTT (Pegawai Tidak Tetap), ia selalu semangat menjalankan tugasnya sebagai Jurim. “anak-anak Lindu harus mendapatkan vaksin agar terhindar dari penyakit di masa akan datang” katanya.

Suatu kali kami bersama dengan  Perawat Marice pergi ke Posyandu Wongkodono. Wongkodono adalah salah satu Dusun Sulit yang harus ditempuh dengan ketinting dan berjalan kaki selama satu jam. Perawat Marice dan kami akhirnya berjalan kaki selama satu jam dan tiba di dusun. Disana Perawat Marice memotivasi ibu-ibu untuk memperhatikan status imunisasi anak-anaknya. Lalu, Perawat Marice memberikan  imunisasi kepada tiga bayi. Setelah memberikan imunisasi ia juga mengedukasi ibu-ibu untuk memperhatikan kondisi anak pasca imunisasi dan memberikan obat jika anak panas.
Perjalanan Pencerah Nusa dengan Petugas Puskesmas Lindu
Perawat Marice sedang memberikan imunisasi di dusun sulit Wongkodono
Kesedihan juga pernah dialami oleh Perawat Marice ketika ada satu dusun yang masyarakatnya tidak mau diimunisasi, yaitu Dusun Lembosa. Ia menyampaikan kepada petugas lainnya dan Pencerah Nusa untuk tetap membawa vaksin meskipun sedikit dan perlahan-lahan mengedukasi orang tua agar anaknya diimunisasi. Berkat kegigihan dan kesabarannya semua petugas, akhir-akhir ini ada 3 bayi yang mau diimunisasi di Dusun Lembosa.

Bagi Perawat Marice menjadi Jurim adalah tugas yang memberikan manfaat besar terhadap dirinya dan masyarakat. Pendekatan bahasa dan kebudayaan juga ia rasa penting dalam memberikan imunisasi bagi anak-anak. Selain itu kerjasama dengan petugas lainnya dapat mewujudkan UCI. Universal Coverage Imunization di Lindu merupakan harapan terbesar Perawat Marice kedepannya.
~Ns.Nahla Jovial Nisa~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar