Berkenalan
dengan Perawat Marice yang kecil dan ceria ini merupakan suatu kebanggaan bagi
Pencerah Nusa. Pasalnya, Sejak tahun 2011 ia ditugaskan sebagai Juru Imunisasi
dengan kondisi fasilitas yang sangat minim. Vaksin dengan kulkas kompor minyak
tanah pernah ia jaga selama lebih dari
setahun “Dulu, dirumah setiap malam saya
harus melihat minyak untuk memastikan suhunya tetap sama, terkadang banyak
vaksin yang rusak”. Hal ini terjadi karena belum adanya kulkas vaksin
dengan tenaga surya. Maklum saja, kondisi Lindu yang belum memiliki listrik
membuat kulkas vaksin yang dibutuhkan lebih baik. Pada tahun 2012 kulkas vaksin
akhirnya diberikan oleh Dinas Kesehatan Sigi kepada Puskesmas Lindu.
|
Perawat Marice mendokumentasikan sasaran Imunisasi |
Sejak
itu Perawat Marice semakin termotivasi dan semangat untuk memberikan vaksin
kepada masyarakat Lindu. Posyandu setiap bulan yang dilakukan di semua dusun di
Lindu dijadikan saran untuk memberikan vaksin kepada bayi-bayi. Meskipun statusnya masih sebagai
tenaga PTT (Pegawai Tidak Tetap), ia selalu semangat menjalankan tugasnya
sebagai Jurim. “anak-anak Lindu harus
mendapatkan vaksin agar terhindar dari penyakit di masa akan datang”
katanya.
Suatu
kali kami bersama dengan Perawat Marice
pergi ke Posyandu Wongkodono. Wongkodono adalah salah satu Dusun Sulit yang
harus ditempuh dengan ketinting dan berjalan kaki selama satu jam. Perawat
Marice dan kami akhirnya berjalan kaki selama satu jam dan tiba di dusun.
Disana Perawat Marice memotivasi ibu-ibu untuk memperhatikan status imunisasi
anak-anaknya. Lalu, Perawat Marice memberikan
imunisasi kepada tiga bayi. Setelah memberikan imunisasi ia juga
mengedukasi ibu-ibu untuk memperhatikan kondisi anak pasca imunisasi dan
memberikan obat jika anak panas.
|
Perjalanan Pencerah Nusa dengan Petugas Puskesmas Lindu |
|
Perawat Marice sedang memberikan imunisasi di dusun sulit Wongkodono |
Kesedihan
juga pernah dialami oleh Perawat Marice ketika ada satu dusun yang
masyarakatnya tidak mau diimunisasi, yaitu Dusun Lembosa. Ia menyampaikan
kepada petugas lainnya dan Pencerah Nusa untuk tetap membawa vaksin meskipun
sedikit dan perlahan-lahan mengedukasi orang tua agar anaknya diimunisasi.
Berkat kegigihan dan kesabarannya semua petugas, akhir-akhir ini ada 3 bayi
yang mau diimunisasi di Dusun Lembosa.
Bagi
Perawat Marice menjadi Jurim adalah tugas yang memberikan manfaat besar
terhadap dirinya dan masyarakat. Pendekatan bahasa dan kebudayaan juga ia rasa penting
dalam memberikan imunisasi bagi anak-anak. Selain itu kerjasama dengan petugas
lainnya dapat mewujudkan UCI. Universal Coverage Imunization di Lindu merupakan
harapan terbesar Perawat Marice kedepannya.
~Ns.Nahla Jovial Nisa~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar