Shistosomiasis
atau yang disebut juga dengan penyakit demam keong merupakan penyakit yang di
Indonesia hanya ditemukan di Sulawesi tengah, tepatnya di Dataran Lindu,
Kabupaten Sigi, dan di Dataran Napu, Kabupaten Poso.
Penyakit ini disebut juga demam
keong karena ditularkan melaui perantara keong yang bernama Oncomelania
huspensis. Pada tanggal 13 Maret 2014, Petugas Laboratorium Schistosomiasis,
Pencerah Nusantara dan pemegang program schistosomiasis dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Sigi melakukan kegiatan survei fokus shistosomiasis. Fokus shistosomiasis yang
diperiksa kali berada di desa tomado.
dr. Rahmi dan Petugas Survey Labor sedang Mencari Keong di Fokus Aktif |
dr. Rahmi sedang Mencari Keong di Fokus Akti |
Survei
fokus kami laksanakan di pagi hari, hal ini dikarenakan keong oncomelania huspesis ini tidak
suka kondisi lingkungan yang panas.
Sebelum berangkat kami semua tentunya melakukan beberapa persiapan yang
berhubungan dengan hal dasar mengenai perlidungan diri saat pergi ke daerah
yang dicurigai fokus aktif. Alat perlindungan diri standar adalah mengenakan
sepatu boot. Dan pada saat mencari keong didaerah rawa tersebut kami harus
menggunakan handschoen ( sarung tangan karet ) dan pingset.
Menemukan keong yang berukuran
kurang lebih sebesar sebutir beras ini ternyata tidaklah mudah. Ukurannya yang
kecil membuat kami harus lebih jeli dan teliti saat mencarinya diantara
rerumputan, semak dan ilalang.
Pemeriksaan Keong di Labor Schistosomiasis |
Setelah pengambilan keong
dilakukan dan dirasa cukup, kami pun segera kembali ke Laboratorium
Schistosomiasis. Keong Oncomelania huspensis yang ditemukan segera
diperiksa di bawah mikroskop. Karena ketiadaan listrik, maka laboratorium
schistosomiasis menggunakan mikroskop cahaya, dengan memanfaatkan cahaya
matahari yang difokuskan menggunakan lensa. Petugas laboratorium pun segera mempersiapan mikroskop, dan
setelah itu lansung memeriksa keong yang telah kami kumpulkan. Pemeriksaan
keong secara mikroskopis ini bertujuan
untuk mengetahui apakah keong tersebut positif terdapat serkaria atau negatif.
Dari keong yang kami kumpulkan
hari itu, ternyata setelah diperiksa dibawah mikroskop diketahui bahwa semuanya
negatif, tidak ada ditemukan serkaria.
Akan tetapi dari perriksaan ini belumlah bisa disimpulkan bahwa daerah
rawa yang kami periksa tadi aman dari shistosomiasis. Selama masih ditemukan
keong Oncomelania huspensis, maka area tersebut tetap berpotensi
menularkan penyakit schistosomiasis.
Berpose dulu bersama Dinkes Sigi dan Staff Labor Schistosomiasis |
Penyakit Schistomiasis ini
merupakan salah satu penyakit menular yang sangat sulit untuk diberantas dan
dimusnahkan. Memutus rantai siklus penyakit ini sangat membutuhkan kerjasama
dari berbagai pihak, baik dari Laboratorium Schistosomiasis, Dinas Kesehatan,
Puskesmas dan tentunya semua masyarakat
lindu.
by. dr. Rahmi Harmades
Tidak ada komentar:
Posting Komentar