Posyandu
memegang peranan penting dalam mencapa derajat kesehatan di dalam masyarakat.
Sebagai perpanjangantangan puskesmas, puskesmas memegang peranan penting dalam
melakukan pendampingan. Ketercapaian cakupan imuisasi, K1, K4, tablet Fe dan
vitamin A, penimbangan terjadi dalam posyandu. Melihat dusun di Kecamatan Lindu
yang terpisah-pisah membuat optimalisasi posyandu adalah harga mutla yang harus
ditempuh oleh puskesmas untuk mencapi targetan-targetan cakupan pelayanan kesehatan.
Setiap
bulan puskesmas melakukan pelayanan posyandu di 11 dusun yang ada di Kecamatan
Lindu. Dimulai dari tanggal 15 di Dusun Wongkodono dan diakhiri di tanggal 22
di Dusun Tomado. Dusun Wongkodono adalah bagian dari Desa Langko dimana untuk
menuju ke sana ada 2 jalur yang bisa ditempuh yaitu menyeberang lewat danau
serta perjalanan darat melalui gunung. Perjalanan melalui gunung ditempuh
dengan medan yang cukup sulit. Jalanan yang naik turun dengan jurang dan gunung
di kanan kiri menjadi lebih sulit ketika musim hujan tiba.
Tanggal
15 Oktober 2014 kami bersama Perawat Yanti melakukan perjalanan ke posyandu
Dusun Wongkodono. Berbekal vaksin serta obat-obatan kami menempuh jalur danau
dengan menggunakan kapal schistosomiasis
dengan joki kapal Om Nasution. Sampai dermaga Dusun Wongkodo kami harus
menempuh jalur darat yang cukup jauh dengan naik ojek yang sudah kami pesan
sehari sebelumnya melalui surat ke Kepala Dusun. Jalanan dengan rumput di kanan
kiri yang cukup tinggi serta tanah yang becek setelah semalaman diguyur hujan.
Sampai
di perkampungan kami disambut oleh Kepala Dusun dengan ramah serta kader yang
ternyata ada yang laki-laki. Selesai persiapan, posyandu pun dibuka. Ibu-ibu
bayi dan balita, ibu hamil berdatangan melakukan penimbangan serta imunisasi.
Perawat Yanti melakukan pembagian tuugas dalam melakukan pelayanan pengobatan,
ANC, serta membantu kader buka posyandu. Posyandu Dusun Wongkodono adalah
posyandu yang cukup berbeda dengan posyandu yang lainnya karena Posyandu Dusun Wongkodono
adalah satu-satunya posyandu yang memiliki kader laki-laki. Tak ada rasa
canggung terlihat ataupun rasa malu melakukan penimbangan bayi dan balita.
Bersama kader perempuan terlihat kerjasama yang begitu apik menjalankan tugas
sebagai kader. Walaupun masih baru terbentuk tetapi Posyandu Wongkodono terlihat
progressnya. Sebelumnya Posyandu Wongkodono hanya berjalan setiap 3 bulan sekali
tetapi pendampingan yang dilakukan oleh puskesmas bersama PN membuat posyandu di sini bisa berkalan sebulan
sekali. Masyarakat begitu antusias terlihat karena jarak yang jauh ke puskesmas
membuat pelayan di posyandu dioptimalkan oleh masyarakat Dusun Wongkodono. Jam satu posyandu selesai dilaksanakan, tak
lupa kami melakukan evaluasi dari posyandu yang telah dilaksanakan. Puskesmas
melakukan pendampingan mulai dari pengisian KMS, pengisian format SIP serta
keberjalanan dari pelayanan pengobatan. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada kader serta kepala dusun yang telah membantu kelancaran posyandu. Kami
pun berpamit pulang kembali ke puskesmas.
 |
kader laki-laki posyandu Wongkodono melakukan penimbangan pada balita |
|
|
|
 |
Suasa penimbangan di posyandu dusun Wongkodono |
Keberadaan kader begitu
berarti di masyarakat. Tanpa kader puskesmas akan kesulitan melakukan upaya
peningkatan kesehatan di wlayah kerjanya. Menjadi seorang kader adalah tugas
yang mulia dan tak banyak orang yang mau menjadi kader karena alasan tidak
percaya diri, kesibukan, dan lain sebgainya. Dari yang kebanyakan perempuan
membuat keberadaan laki-laki seolah menjadi motivasi serta contoh bahwa bukan
hanya seorang wanita saja yang harus peduli dengan kesehatan keluarga tetapi
juga seorang laki-laki haruslah memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya
sreta kondisi kesehatan di masyarakatnya. Keberadaan kader laki-laki diharapkan
memicu munculnya kader laki-laki di dusun-dusun yang lain sebagai wujud
kepedulian laki-laki terhadap kesehatan masyarakat.
~Bidan Yunita Nur Rohmawati~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar