Bulan ini, adalah bulan ke dua. Hmmmm...... Sebetulnya sudah dari
desember. Sambil berjalan kami mulai "memperbaiki", meletakkan apa-apa
yang seharusnya, pada tempat yang sebenarnya.
Seperti
halnya Posyandu. dari 11 Posyandu yang ada di kecamtana Lindu yang
berfungsi hanyalah 4 saja. akan tetapi itupun perlu pembinaan yang lebih
serius lagi. Masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki. Makan
Revitalisaasi posyandupun dimulai.
Pelatihan kader
sudah dilakukan sebagai langkah awal dari revitalisasi posyandu. Maka
kami bersama-sama dengan puskesmas Lindu dalam 2 bulan ini nantinya akan
terus melakukan pemantauan dan pembinaan kepada posyandu Se-kecamatan
Lindu.
Pada bulan ini, seperti bulan januari yang lalu,
pembinaan terus berjalan. Pada bulan Januari yang lalu lebih kepada
pemenuhan kebutuhan posyandu seperti halnya timbangan. Pengadaan
timbangan menjadi penting karena dari 11 posyandu hanya 4 posyandu yang
punya. Maka advokasi untuk pengadaan timbangan sudah dilakukan hingga
saat ini tersisa 3 saja posyandu yang belum memiliki timbangan. Kami
pada bulan Februari inipun sudah mengajukan kepada ka. puskesmas untuk
pengadaan timbangan bagi 3 posyandu tersebut. Ka. Puskesmaspun berjanji
bulan depan semua posyandu akan memiliki timbangan sendiri.
Pemantauan
dan pembinaan selanjutnya adalah pada proses pelaksanaan posyandu.
Kalau merujuk kepada definisi dari Posyandu itu sendiri bahwa posyandu
adalah kegiatan kesehatan dasar dari, oleh dan untuk masyarakat yang
dibantu oleh petugas kesehatan maka posyandu bukanlah milik petugas
kesehatan saja. tapi milik dari semua orang, semua warga masyarakat
diwilayah tersebut.
Bulan ini kami lebih memfokuskan
pada perbaikan pelaksanaan proses posyandu. mulai dari H-1, Hari
pelaksanaan serta proses pada kegiatan diluar hari buka posyandu. Dari
ke 3 proses tadi hari pelaksanaanlah yang masih menjadi fokus perbaikan.
Masalah
lain, listrik. Karena belum adanya listrik di Lindu maka vaksin tidak
bisa disimpan terlalu lama. Kulkas yang bahan bakarnya menggunakan
minyak tanah yang dipunyai puskesmas sekarang sudah tidak berfungsi
dengan baik. Akan sangat sayang sekali kalau vaksin yang dibeli dengan
harga mahal, pakai uang rakyat tapi rakyat yang dengan keterbatasan
seperti di Lindu tak mampu merasakan manfaatnya.
Akhirnya
siasat yang kami lakukan adalah menggelar posyandu maraton di tiap desa
dan dusun. Posyandu dilakukan setiap hari selama satu pekan. Dengan
cara kami sebagai petugas kesehatan membentuk tim yang kemudian dibagi 2
kelompok untuk mengejar daerah-daerah terjauh dengan medan sulit. Dalam
1 hari kami mencoba menyelesaikan 4 posyandu dengan jumlah 3 orang di
tiap tim-nya. Seperti dusun Kanawu atas, Kanawu bawah, Sangali dan
Lembosa kami selesaikan dalam satu hari. Cara ini untuk mengejar agar
vaksin yang sudah ada segera bisa didistribusikan ke bayi dan balita
disemua desa dan dusun se-Lindu raya.
Jadwal
posyandupun belum menentu karena lagi-lagi keberadaan vaksin yang
kedatangannya ke Lindu tak tentu karena tidak adanya alat komunikasi
serta kondisi jalanan menuju Lindu masih sangat labil kalau terkena
hujan maka bisa dipastikan akan terdapat titik-titik longsor baru dan
tentu saja menyulitkan pengiriman vaksin. Kami akhirnya menyiasatinya
dengan cara bahwa kami akan mengabarkan kepada kepala desa dan dusun
serta kader melalui surat dan kami akan menghubungi via telpon satelit
(..????.. Hehe^^ berharap sekali kami bisa punya telpon satelit) bukan
deh, tapi kami akan menghubungi via radio panggil kedesa dan dusun bahwa
tanggal sekian gitu, kami akan ke desa atau dusunnya untuk Posyandu.
Kami juga tidak boleh memberikan rentang waktu imunisasi terlalu dekat
atau terlalu jauh di tiap bulannya.
Pada posyandu bulan
ini dilakukan pembinaan untuk memperbaikik Sistem Informasi Posyandu di
masing-masing wilayah. Agar semua posyandu mempunyai buku bantu
pencatatan tak lagi mencatat data bayi dan balita di selembar kertas
kemudian setelah posyandu selesai akan hilang entah kemana karena lupa.
Mulai dari awal bulan Maret ini kami mulai bergilir mendatangi (diluar
jadwal Posyandu) tiap-tiap posyandu untuk mengajarkan pada kader
bagaimana caranya membuat SIP dan bagaimana caranya memindahkan
data-data tersebut ke balok SKDN agar terlihat bagaimana gambaran
perkembangan bayi dan balita di wilayah kerja posyandu tersebut.
Sampai
kami turun ke Palu untuk bulan februari ini sudah ada 2 posyandu yang
kami ajarkan membuat SIP. Menyusul untuk 9 posayandu lagi. Mudah-mudahan
pada posyandu bulan Maret ini semua posyandu sudah melengkapi SIP
masing-masing. Tahapan selanjutnya adalah refrshing kader yang akan kami
adakan di akhir maret atau awal april mendatang. Semoga bisa berjalan
dengan baik.
05.25 WITA
Utri Kularia
Pencerah Nusnatara, Lindu
Semangaat Ka Utri....
BalasHapusLuar biasa perjuangan imunisasi dengan vaksin yg butuh kulkas dan itu pasti butuh listrik
Sehat terus loh ya disana
-emak-