Rabu, 31 Desember 2014

PARTUS NORMAL RIWAYAT SECTIO SAESAREA: Kesabaran Berbuah Manis

Tengah malam kami PN-3 sedang terlelap tidur,  2 orang bapak-bapak mengetuk pintu depan rumah kami. Kami terbangun dan membuka pintu, dengan mata masih mengantuk mereka berdua menyampaikan bahwa ada ibu yang butuh pertolongan persalinan sambil membawa sebuah kertas yang bertuliskan pesan memohon bantuan dari Bidan Rahel (bidan Desa Puro’o). Cepatlah kami mengecek tas emergency yang telah kami siapkan, obat-obatan termasuk alat dengan kondisi kelopak  mata sulit membuka lebar kami gotong royong mengeceknya. Bergegaslah menuju rumah pasien, disana ternyata Bidan Rahel telah menanti kedatangan kami dan menceritakan riwayat kesehatan ibu dengan melihatkan buku KIA.  Bidan Rahel juga telah menganjurkan kepada keluarga untuk melalakukan persalinan di Rumah Sakit Tora Bello Kab. Sigi. Namun, sebelum hari keberangkatan tanda-tanda persalinan telah muncul.
Memang benar-benar di uji kesabaran kami, saat kami datang sang  ibu masih berdiri tegak sambil sesekali merintih kesakitan. Kami memaklumi kondisi ini karena riwayat persalinan sebelumnya kurang lebih 8 tahun yang lalu dengan sectio caesarea. Hingga pukul 4 pagi belum ada kemajuan persalinan barulah kami memberikan obat-obatan dan satu jam  kemudian kontraksi ibu semakin kuat. Meskipun begitu proses persalinan masih sulit dan cukup lama, mungkin hal ini salah satu penyebab mengapa persalinan sebelumnya dengan SC. Dengan penuh kesabaran dan keyakinan serta support sepenuhnya kepada ibu, akhirnya lahirlah bayi laki-laki dengan berat 2,9kg dan panjang badan 50cm. 
Bidan Rahel melakukan Perawatan Tali Pusat pada Bayi

Bidan Rahel merasa lega setelah membantu persalinan ini, karena belum pernah beliau membantu persalinan normal dengan riwayat SC sebelumnya. Dengan adanya kasus ini semakin kuat kami PN-3 untuk melaksanakan program kerja “Penyegaran – Hari Terampil” yang nantinya penyegaran tersebut dapat sustained untuk jangka panjang, tentunya mengenai kasus emergency pada persalinan. Berbekal pelatihan di FK-UI RSCM Jakarta dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya di Kecamatan Lindu. Semoga kasus ini menjadi semangat kami sebagai Pencerah Nusantara III yang benar-benar mencerahkan dikemudian hari di Lindu. Salam Lindunesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar