Kamis, 01 Januari 2015

Sosialisasi BPJS di Dusun Sulit Kec.Lindu

Lindu dengan penduduk lebih dari 4000 Jiwa yang bertempat di sekitar Danau Lindu dengan akses yang cukup sulit. Akses Lindu yang dibilang sulit karena tidak memiliki Listrik ataupun sinyal dan jalan yang masih belum beraspal. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memiliki jaminan kesehatan yaitu BPJS Kesehatan. Data tahun 2014 cakupan jaminan kesehatan masyarakat Lindu yaitu sekitar 2000 jiwa dengan sebagian besar adalah jamkesmas atau disebut dengan PBI. Jaminan kesehatan atau BPJS Kesehatan yang telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014 memiliki target pada tahun 2015 seluruh warga negara Indonesia memiliki BPJS Kesehatan atau disebut dengan universal coverage.  
Puskesmas Lindu dan Pencerah Nusantara melalui Program Pesiar Sehat melakukan sosialisasi BPJS kesehatan agar masyarakat sadar dan mau ikut serta sehingga dapat menjamin kesehatan dirinya baik di masa sekarang ataupun masa yang akan datang. Kegiatan ini kami lakukan ketika masyarakat berkumpul salah satunya setelah masyarakat kristiani selesai beribadat. Bertempat di Gereja Dusun Sulit Wongkodono Perawat Marice dan Ns. Nahla melakukan sosialisasi di hadapan jemaat gereja yag berjumlah sekitar 50 orang. Sosialiasi diawali dengan pertanyaan siapa sajakah yang sudah memiliki jamkesmas. Setelah itu mengajak bapak ibu berpikir pentingnya untuk memiliki jaminan dan ikut serta dalam BPJS Kesehatan. “Ibarat kita mau ke sawah, kita harus memiliki parang untuk membuka jalan, atau berjaga-jaga jika ada hewan seperti ular, begitu pula dengan BPJS Kesehatan ini menjamin ibu sewaktu-waktu sakit tidak perlu banyak mengeluarkan uang dari kantong dan tidak jatuh miskin karena sakit”.
Penyampaian materi BPJS oleh Ns.Nahla

Sosiaisasi dilakukan dengan menjelaskan syarat untuk mendaftar BPJS dan manfaat yang didapat lalu iuran yang dibayarkan. Setelah itu ada tanya jawab dari peserta, Pendeta Gereja banyak bertanya mengenai BPJS seperti cara membayar dan bagaimana jika tidak membayar. Ns. Nahla menjawab dapat dibayar di bank terdekat dan jika tidak membayar bisa dihapus kepesertaanya dan tidak dapat dipergunakan jika akan berobat. Salah satu masyarakat juga bertanya apakah pelayanan BPJS kesehatan akan sama buruknya dengan pelayanan jamkesmas. Perawat Marice menjelaskan bahwa memang saat ini fasilitas kesehatan sedang diperbaiki dan ditingkatkan, SIGI sebagai kabupaten yang telah berdiri selama 6 tahun, saat ini telah memiliki RSUD Torabello sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat SIGI. Kelas yang ada pada BPJS tidak membedakan cakupan pelayanan kesehatan yang berbeda hanya ruangan nya saja. 
Pendeta gereja bertanya mengenai prosedur penggunaan BPJS

Sosialisasi BPJS juga diberikan oleh Bidan Hasni sebagai bidan pemegang wilayah bersama Ns.Rezi di Dusun Kangkuro. Sistem dalam sosialisasi ini yaitu door to door, setidaknya dengan masuk ke dalam 1 rumah warga, dapat mengumpulkan beberapa anggota keluarga untuk datang mendengarkan pentingnya penggunaan BPJS.

Warga Kangkuro terpaku mendengarkan penuturan Ns.Rezi
Setelah selesai berdiskusi dan menegaskan kembali pentingnya BPJS dan berharap adanya kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam BPJS. Ayo Sedia Payung sebelum Sakit, Sedia BPJS Kesehatan sebelum Sakit! Lindunesia Sehat!
By: "Ns.Nahla Jovial Nisa, S.Kep"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar