Sejak
adanya Pencerah Nusantara program Posyandu Lansia di Puskesmas Lindu lebih
aktif dan rutin dilaksanakan. Baru-baru ini Posyandu Lansia di Puro’o terkesima dengan kami PN-3. Hal ini terlihat dari antusiasme para lansia yang datang. Jumlah para lansia diatas 70
pasien dengan penyakit yang bervariasi mulai dari gejala penyakit yang paling ringan seperti kram kedua kaki, nyeri
kepala hingga penyakit berat seperti Diabetes Melitus (DM) dengan hasil pemeriksaan GDS 650ml/dl, katarak sampai gelap penglihatan pada mata
kanan akibat menderita DM lebih dari 5 tahun. Dari beberapa desa yang telah kami ikuti penyakit paling banyak dari
semua desa saat posyandu lansia adalah
Hipertensi. Kemungkinan hal ini disebabkan salah satunya kebiasaan masyarakat Kecamatan Lindu jarang mengonsumsi sayuran, lebih sering ikan mujair, ayam,
sapi, kerbau serta babi. Dikarenakan jarang ditemui lahan pertanian khususnya
di Desa Puro’o, Langko, Tomado, Anca. Jika di desa seberang masih dijumpai lahan pertanian (sayuran khususnya) walaupun tidak banyak.
Kegiatan
dimulai sekitar pukul 2 siang sampai terbenam matahari, karena tingginya
antusiasme masyarakat Desa Puro’o dr.Anti sampai tidak beranjak dari tempat
duduk, luar biasa. Dengan adanya kegiatan Posyandu Lansia ini bisa menjadi
deteksi suatu penyakit dengan cara lebih mendekatkan ke masyarakat khususnya di Kecamatan Lindu. Terlebih lagi kunjungan ke Puskesmas Lindu masih kurang, tetapi
dengan kegiatan Posyandu Lansia kita dapat mengetahui penyakit masyarakat lebih
dini.
dr.Damayanti melakukan anamnesa pada salah satu lansia |
dr.Damayanti menulis resep sesuai keluhan yang dirasakan lansia |
~dr.Damayanti
Hapsari Puri~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar