Kamis, 04 Desember 2014

Edukasi Anti Rokok Sejak Dini

Rokok merupakan suatu hal yang tidak baru dan asing lagi di masyarakat, baik itu laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda. Rokok secara luas telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Laporan World Health Organization, pada tahun 2030 diperkirakan lebih dari 80% kematian di negara-negara berkembang diantaranya di Indonesia diakibatkan oleh rokok.  

Usia muda/remaja sangat rentan untuk mengkonsumsi rokok. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Lindu, mengatakan bahwa 50% murid kelas VIII dan IX telah pernah mengkonsumsi rokok. Kepala Sekolah mengatakan bahwa anak-anak sering membeli rokok di warung luar sekolah saat jam istirahat, bahkan ada yang membawa dari rumah. Saat melakukan wawancara bersama murid kelas VIII, dari 5 murid 4 diantaranya sudah pernah mencoba untuk menghisap rokok. Wawancara dengan 5 murid kelas IX, semuanya telah pernah mencoba untuk menghisap rokok dan masih menghisap rokok berkepanjangan hingga habis 2 batang perhari. Perlu bagi tenaga kesehatan terutama Puskesmas Kecamatan Lindu untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang prilaku dan bahaya dari merokok.

Pemateri dalam pemberian pendidikan kesehatan diberikan oleh Ns. Rezi. Pendidikan kesehatan dimoderatori oleh Perawat Agri sebagai pemegang Program UKS/UKGS Puskesmas Lindu, serta fasilitator dikendalikan oleh drh.Rahma dan Bd.Yunita. Hasil dari penyuluhan didapatkan 80% siswa dapat memahami bahaya merokok dan 75% siswa dapat menyebutkan tips berhenti dan menghindari merokok. 
Ns.Rezi menyampaikan materi tentang bahaya rokok

Siswa SMPN 1 Lindu fokus mendengarkan penyuluhan bahaya rokok



Bersama siswa, tim Pencerah Nusa III Lindu, telah mengambil komitmen agar tidak merokok serta menjauh dari teman dan keluarga perokok. Hasil kesepakatan bersama Guru di SMP N 1 Lindu, bahwa adanya komitmen tidak merokok baik di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Keinginan dan kesepakatan untuk diberikan hukuman pada siswa yang tertangkap merokok menjadi sebuah sanksi disekolah. Harapan dari Kepala Sekolah dengan adanya pendidikan kesehatan tersebut, siswa dapat berhenti untuk merokok dan adanya keinginan dari siswa untuk memberitahu keluarganya sendiri agar menghindari rokok.


~Ns.Rezi Mawaldi,CBWC~
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar