Rabu, 02 Januari 2013

screening filariasis di desa Anca



12 November 2012
Tim Lindu melakukan screening filariasis di desa Anca bersama 2 staf Puskesmas Lindu dimalam hari. Screening ini merupakan rangkaian kegiatan evaluasi pengobatan masal filariasis yang dilakukan oleh dinkes Kabupaten sigi yang dilakukan  sebelum kami menginjakkan kaki di Lindu. Screening ini dilakukan karena di Lindu beberapa waktu lalu ditemukan kasus Filariasis.

Filariasis adalah penyakit menular menahun akibat infeksi cacing filaria dimana cacing dewasanya hidup dalam kelenjar dan saluran limfe manusia. Penyakit ini ditularkan oleh serangga secara biologik dan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, dan alat kelamin baik pada perempuan maupun laki-laki. Filariasis disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Orang awam biasa menyebut Filariasis  kaki gajah.
Siklus hidup cacing filaria


Kenapa kami melakukan pengambilan sampel darah pada malam hari? Karena mikrofiaria yang berada ditubuh manusia aktif pada malam hari.  Malam itu kami dijemput oleh pegawai puskesmas, dan usman bolak-balik dari tomado ke anca melawan dinginnya udara malam mengantarkan kami, sampai harus bonceng 3, saya,usman dan yuk utri. Maklum kami tidak punya kendaraan operasional, masih pake sistem muka tembok,minta antar atau pinjem motor sana-sini....hehehehhehe
Malam itu kami bagaikan vampir penghisap darah 100 warga Desa anca, walau darah yang diambil tidak banyak hanya beberapa tetes saja. Yang cukup bikin riweuh itu penerangan yang awalnya pake lampu teplok,kemudian dihidupkan genset namun lampunya hidup kayak lampu diskotik mati idup-mati idup kedap-kedip ditambah laron mengerubungi lampu, walaupun begitu kami tetap bisa bekerja. Salut banget sama partisipasi warga anca, karena semua orang dari anak-anak kecil hingga kakek-nenek bersedia diperiksa darahnya. Sebagai penghibur sebelum menusuk jari mereka dengan jarum,kami mengatakan “sakit sedikit ya, kayak digigit semut”, yang berakhir dengan teriakan kesakitan dari warga yang kami ambil darahnya..hehehehe.
usman sedang meregistrasi warga yang ingin diperiksa dengan penerangan alakadar
mbokgek dan fitri sedang mengambil sampel darah
fitri sesang mengambil darah perawat aghi yang juga merupakan warga desa anca
yuk utri dan saya menjadi vampir dimalam hari
sampel darah yang terkumpul


Setelah pemeriksaan selesai, kami dijamu oleh tuan rumah yaitu ibunya nyoman. Nyoman adalah perawat di puskesmas Lindu yang kami sangka adalah orang bali ternyata adalah orang asli lindu, dia adalah anak ke-13 dari 13 bersaudara, karena orangtuanya kebingungan mencari nama anak karena kebanyakan anak,maka diberi nama nyoman. Hahahhaha..

jamuan dari ibu nyoman setelah selesai pengambilan sampel darah

au revoir,
 dr.Darsuna Mardhiah
Pencerah Nusantara Lindu Batch I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar