12
November 2012
Tim
Lindu melakukan screening filariasis di desa Anca bersama 2 staf Puskesmas
Lindu dimalam hari. Screening ini merupakan rangkaian kegiatan evaluasi
pengobatan masal filariasis yang dilakukan oleh dinkes Kabupaten sigi yang
dilakukan sebelum kami menginjakkan kaki
di Lindu. Screening ini dilakukan karena di Lindu beberapa waktu lalu ditemukan
kasus Filariasis.
Filariasis adalah penyakit menular menahun akibat infeksi
cacing filaria dimana cacing dewasanya hidup dalam kelenjar dan saluran limfe
manusia. Penyakit ini ditularkan oleh serangga secara biologik dan dapat
menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, dan alat kelamin baik
pada perempuan maupun laki-laki. Filariasis disebabkan oleh tiga spesies cacing
filaria, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia
timori. Orang awam biasa menyebut Filariasis kaki gajah.
Siklus hidup cacing filaria |
Kenapa kami melakukan pengambilan
sampel darah pada malam hari? Karena mikrofiaria yang berada ditubuh manusia
aktif pada malam hari. Malam itu kami
dijemput oleh pegawai puskesmas, dan usman bolak-balik dari tomado ke anca
melawan dinginnya udara malam mengantarkan kami, sampai harus bonceng 3,
saya,usman dan yuk utri. Maklum kami tidak punya kendaraan operasional, masih
pake sistem muka tembok,minta antar atau pinjem motor sana-sini....hehehehhehe
Malam itu kami bagaikan vampir
penghisap darah 100 warga Desa anca, walau darah yang diambil tidak banyak
hanya beberapa tetes saja. Yang cukup bikin riweuh itu penerangan yang awalnya
pake lampu teplok,kemudian dihidupkan genset namun lampunya hidup kayak lampu
diskotik mati idup-mati idup kedap-kedip ditambah laron mengerubungi lampu,
walaupun begitu kami tetap bisa bekerja. Salut banget sama partisipasi warga
anca, karena semua orang dari anak-anak kecil hingga kakek-nenek bersedia
diperiksa darahnya. Sebagai penghibur sebelum menusuk jari mereka dengan
jarum,kami mengatakan “sakit sedikit ya, kayak digigit semut”, yang berakhir
dengan teriakan kesakitan dari warga yang kami ambil darahnya..hehehehe.
usman sedang meregistrasi warga yang ingin diperiksa dengan penerangan alakadar |
mbokgek dan fitri sedang mengambil sampel darah |
fitri sesang mengambil darah perawat aghi yang juga merupakan warga desa anca |
yuk utri dan saya menjadi vampir dimalam hari |
sampel darah yang terkumpul |
Setelah pemeriksaan selesai, kami
dijamu oleh tuan rumah yaitu ibunya nyoman. Nyoman adalah perawat di puskesmas
Lindu yang kami sangka adalah orang bali ternyata adalah orang asli lindu, dia
adalah anak ke-13 dari 13 bersaudara, karena orangtuanya kebingungan mencari
nama anak karena kebanyakan anak,maka diberi nama nyoman. Hahahhaha..
au revoir,
dr.Darsuna Mardhiah
Pencerah Nusantara Lindu Batch I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar