23
Desember 2012
Tim
lindu mengikuti ucap syukur pembukaan jalan dari Desa Sidaunta ke Lindu yang
dihadiri oleh gubernur Sulawesi Tengah dan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sigi.
Seperti
yang pernah saya ceritakan sebelumnya bahwa sejak gempa bulan Agustus lalu,
akses jalan menuju Lindu yang tidak terjamah kendaraan roda 4 akhirnya bisa dibuka,
karena Lindu merupakan kawasan Taman nasional Lore-Lindu , Untuk mendapatkan
izin Pembukaan jalan ini bukan lah hal yang mudah dan ditambah sorotan tajam
dari LSM-LSM, namun berkat usaha yang dilakukan Gubernur Sulawesi Tengah, Bapak
Longki Djanggola yang meminta izin langsung kepada menteri Kehutanan,maka
akhirnya warga Lindu Tidak terisolir lagi. Walau pengerjaan jalan belum
sempurna, karena belum dilakukan pengerasan jalan dan Aspal, sehingga akses
menuju Lindu masih jelek, sehingga saat kedatangan Gubernur,dan pejabat lainnya
mobil hanya bisa sampai Puncak, Kemudian dari Puncak mereka menggunakan ojek melewati desa puroo,anca,
dan tomado sebagai tempat diadakannya acara syukuran pembukaan jalan hari ini
acara penyambutan bapak Gubernur Sulawesi Tengah |
Malam sebelum acara
ucap syukur diadakan, kami didatangi oleh jaya, seorang warga desa tomado yang
juga pegawai honor dinas pariwisata. Jaya mengatakan bahwa mbokgek diundang
oleh ketua adat untuk mengikuti acara adat besok. Wah.. kami sudah cemas
setengah mati, mengingat acara adat ini sering mengenakan denda kepada orang
yang dianggap melanggap hukum adat istiadat di Kecamatan Lindu. Pernah
diceritakan bahwa Bupati pernah dikenakan denda karena saat makan bersama dan
selesai makan beliau mencuci tangan terlebih dahulu dibandingkan tetua adat.
Bila melanggar hukum adat akan dikenakan 1 Kerbau, bahkan ada denda 33 dulang 3
kain adat khas lindu (mbesa) 3 kerbau, benar-benar spektakulerkan. Walau
mbokgek yang akan menghadiri acara adat tersebut, kami yang dag-dig-dug, haduh
mbokgek besok keep silent aja deh besok, biar ga kena denda. hahaha
Dihari ini mbokgek
tampil cantik menggunakan pakaian adat Lindu, kain mbesa yang harganya ratusan
juta, dan hanya orang tertentu saja yang mempunyai kain warisan dari
orangtuanya. Mbokgek sudah dijemput pagi jam 9.00 dan yuk utri menjadi seksi
dokumentasinya, sedangkan saya dan mpit sibuk mengurusi pasien dengan nyeri
dada, dan Usman menggantikan saya mengajarkan anak-anak yang datang kerumah
untuk belajar bahasa inggris dan matematika.
mbokgek bersama ibu-ibu dengan baju adat khas Lindu dengan kain mbesa seharga ratusan juta |
mbokgek bersama bapak Gubernur Sulteng, Bupati dan Wabup Kab. Sigi
mengenakan pakaian adat
|
Dengan kondisi jalan yang jelek, akhirnya bapak gubernur cs
tiba di Tomado, mereka disambut Acara penyambutan dengan pengalungan bunga,
diikuti tarian tombak dan musik bambu. Dan Acara makan bersamapun dimulai di
rumah camat Lindu, disana dihidangkan berbagai macam makanan khas lindu,
seperti Kaledo, sejenis sop kaki sapi tetapi dengan bumbu asam. Nah yang
menjadi masalah adalah mbokgek beragama hindu, mbokgek dilarang oleh agamanya
untuk makan sapi yang merupakan dewanya, namun demi terhindar dari hukum adat,
mbokgek terpaksa memakan sapi dan mengakibatkannya harus berpuasa selama 2
hari. Hahaha.. 1 kejadian lucu adalah mbokgek hampir terkena hukum adat, karena
mbokgek ditawari mencuci tangan oleh tetua adat, untungnya mbokgek ingat klo
ini tabu, sehingga dengan halus mbokgek mengatakan “silahkan bapak saja yang
duluan, saya setelah bapak”, dan akhirnya mbogek bebas dari hukum adat. Good
Job, well done, excelent, four thumbs up for mbokgek, tidak sia-sia membawa
gelar nama anak agung dari Bali. :)
Kemudian acara selanjutnya adaah acara potong kerbau,
di Lindu kerbau selalu dijadikan benda untuk acara ucap syukur. Saat acara ini
saya, mpit dan usman mulai bergabung. Disana terlihat kerbau mengamuk saat
disembelih, kamipun mulai menjauh, namun akhirnya apadaya kerbau tergeletak
setelah disembelih pak Gubernur . oia pas menyembelih ini 3 raincoat kita
dipinjam oleh pak Gubernur, bupati dan wabup. Setelah menyembelih mulai
rintik-rintik hujan membasahi Lindu, saya dan usman akhirnya pulang
Acara sambutan dan ramah tamah, nyanyi2 ada sanggar
seni lindu dan pak bupati dan pak gubernur nyanyi
Selesai hujan lebat
Jas hujan kami dipakai oleh bupati |
usman memakai ikat kepala sebagai kostum wajib untuk pria di acara adat |
kerbau siap disembelih |
gubernur dkk menaiki ojek |
suasana saat penyembelihan kerbau |
mbokgek bersama bapak gubernur dkk diatas panggung |
fitri bersama wanita berpakaian adat |
update terbaru foto mbokgek masuk koran lokal bersama bapak gubernur di radar sulteng bisa di klinik disini untuk melihat beritanya.
regards,
dr. Darsuna Mardhiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar