Rabu, 02 Januari 2013

Puskesmas keliling, imunisasi, dan pendataan di Wongkodono


9 November 2012
Tim lindu melakukan pendataan di dusun wongkodono. Wongkodono adalah dusun suit dari desa Langko. Untuk mencapai dusun tersebut tim lindu harus menyebrang dengan menggunakan ketinting /perahu motor kecil dengan waktu tempuh 1 jam dari dermaga desa Tomado.
persiapan menuju wongkodono, saya dan fitri harus standby di puskesmas



Tim lindu yang berangkat ke wongkodono adalah mbokgek, usman dan yuk utri. Bersama teman kami jaya dan pak swinlis yang merupakan nahkoda ketinting. Karena ketinting hanya muat untuk 5 orang, maka Saya dan fitri standby di rumah untuk menjaga puskesmas. Karena di Lindu hari minggu dan hari libur pasien masih sering datang untuk berobat.

Menurut cerita mereka yang pergi ke wongkodono, dari dermaga menuju dusun tersebut, harus berjalan sejauh 3KM dimana jalannya dipenuhi lumpur dari selutut bahkan setinggi paha. Tim Lindu sudah mempersiapkan segalanya termasuk pakaian ganti, jungle boat, dan membungkus semua perlengkapan dengan plastik sesuai ajaran dari WANADRI saat kami melakukan survival training di kareumbi dan ciwideuy. Medan jalannya benar-benar sulit, hingga mereka sering terjatuh dan terjerembab di lumpur, bahkan makan siang yang kami buat di rumah jatuh bercampur lumpur saat yuk Utri jatuh ke got di pinggir Sawah. Foto perjalanan ke wongkodono ini tidak bisa kami dokumentasikan karena berisiko merusak kamera bila kecebur ke lumpur.

Perjalanan ke wongkodono kali ini  selain melakukan pendataan tim lindu juga melakukan imunisasi dan pusling, karena posyandu disana tidak aktif, dan karena akses jalan yang sangat sulit mereka jarang ke puskesmas jika sakit. Untuk imunisasi dan pusling ini juga kami melibatkan bidan rahel yang merupakan staf puskesmas.

Sesampainya di Wongkodono, tim Lindu berbagi tugas, mbokgek melayani pasien pusling, bidan rahel melayani imunisasi, usman dan utri melakukan pendataan.

Pusling hari ini ramai dikunjungi, warga dan aparat dusun meminta kami melakukan kegiatan rutin ini setiap bulan. Sedangkan pendataan dimulai dengan melatih kader mengenai instrumen pendataan yang digunakan sebelum turun lapangan dan memandu mereka keberapa rumah sampai yakin kader tersebut bisa melakukan pendataan sendiri. Uniknya di dusun ini kami melakukan pendataan bersama 3 kader laki-laki, yang salah satunya pak sekdus wongkodono.
mbokgek di stand pusling
usman sedang menimbang bayi

usman menemani jaya melakukan pendataan di rumah warga


Di dusun ini banyak keluarga yang memiliki anak lebih dari 5 dengan jarak yang mepet-mepet, dan disini banyak anak gadis yang menikah dengan lelaki paruh baya karena terdapat aturan bahwa kalau menikah harus sudah punya rumah. Yah yang mapan dan punya rumah pastilah orang yang sudah berumur. Hehehe.. 1 PR lagi untuk puskesmas lindu agar Penyuluhan kepada pasangan usia subur mengenai manfaat KB dan wanita usia subur untuk tidak menikah pada usia dini.

suasana di pusling

salam nusantara,
dr. Darsuna Mardhiah
Pencerah Nusantara Lindu Batch I

Tidak ada komentar: