Kamis, 01 Januari 2015

SUAMI LARANG ISTRI UNTUK IMUNISASI ANAK


Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meingkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Indikator penting yang mempengaruhi derajat kesehatan suatu negara antara lain Angka Kematian Bayi (AKI). Melalui program imunisasi di masyarakat, angka kematian bayi dapat diturunkan guna meningkatnya derajat kesehatan suatu Negara. Alasan yang berbeda bagi warga di Dusun Lembosa, Desa Olu Kec. Lindu. Dusun sulit yang kaya akan tanaman kakao ini, memang jarang terjamah oleh informasi-informasi bahkan pelayanan kesehatan.

Suasana Posyandu Di Dusun Sulit Lembosa
Hasil wawancara dengan ibu yang memiliki bayi dan balita, 50% ibu mengatakan bahwa suami melarang bayi mereka untuk disuntik imunisasi. Hal ini membuat terkejut Ns.Nahla. Sontak terfikir oleh Ns.Rezi, “Masih ada warga Negara Indonesia ini takut akan menyehatkan anaknya sendiri!”.  Itulah kenyataan yang ada di Negeri Indonesia kita ini.
Rasa tidak percaya masih menyelimuti otak anak kelahiran Tanah Minang ini, yang kerap disapa Uda Rezi. Mengejar ke ladang adalah cara satu-satunya untuk bertemu dan berdiskusi dengan mereka. “Imunisasi itu menyuntik anak, malah membuat anak sakit di malam hari seperti menangis/rewel dan demam. Besok hari kami harus ke ladang, harus simpan tenaga, kami ingin tidur nyenyak. Jika anak sakit, siapa yang urus, siapa yang harus bantu hidup kami, satu hari saja kami tidak kerja, mau makan apa kami ini pak?” kata bapak yang mempunyai 3 orang anak ini. Merasa kurang puas, kami diskusi lagi dengan 3 orang bapak yang memiliki balita, logat yang sama, perkataan yang sama, bahkan dengan keluh kesah yang sama. Rasa tidak percaya semakin berkurang. Guna meluruskan persepsi yang kurang tepat ini, bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat akan melakukan pertemuan bersama bapak-bapak di seluruh Dusun Lembosa.
 
Persiapan pertemuan bersama bapak-bapak yang berada di Dusun Lembosa
Komitmen menyehatkan anak-anak Lembosa, telah tertanam dalam jiwa-jiwa mereka, artinya sepercik harapan ada ditangan anak-anak Lembosa menuju Indonesia yang cerdas. Berkat kerja keras, semua ketakutan itu telah sirna demi anak bangsa.
“Tetaplah menuai benih untuk memetik bintang dihari kelak”
~ Ns. Rezi Mawaldi, S.Kep,CBWC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar