Senin, 17 November 2014

Wajah Baru

Salam semangat sobat sehat di seluruh Indonesia...Tak kenal maka tak sayang.. begitu kata pepatah bilang kan, jadi pada kesempatan kali ini kami ingin memperkenalkan diri personel Pencerah Nusantara Lindu Angkatan 3, let check this out....

Yunita Nur Rohmawati
Lahir di Magetan tahun 1990 silam, Yunita telah berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan gelar Sarjana Sains Terapan. Aktif di organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa, Yunita juga aktif menjalani pelatihan di Himpunan Mahasiswa Kebidanan dan Mahasiswa Kebidanan DIY-Jateng. Ikut mengambil peran dalam Latihan Kepanitiaan dan Manajerial Mahasiswa I, Simposium Nasional dan Midwifery Intelligence Competition menjadikan dirinya ingin menjadi agen perubahan untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik.

Dengan latar belakang sebagai bidan, Yunita sebagai pemuda indonesia ingiin membantu masyarakat di daerah yang sulit terjangkau oleh tenaga medis maupun fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah agar secara perlahan terlihat peningkatan taraf kesehatan yang merata. “Pencerah Nusantara adalah wadah yang tepat untuk berbagi ilmu di bidan kesehatan, saatnya kita melakukan aksi untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik karena setiap warga negara mempunyai hak yang sama”
 
Rezi Mawaldi
Rezi mengambil Diploma III Keperawatan dan melanjutkan ke Strata I dan profesi di Universitas Andalas, Padang, Sunatera Barat. Pecinta alam ini bergabung di Pencerah Nusantara karena ingin sekali memberikan edukasi kepada masyarakat di daerah terpencil. Berbekal ilmu yang telah dipelajarinya, Rezi sangat ingin memberikan upaya pencegahan dan promosi dalam mencapai derajat kesehatan yang tinggi.
Pelatihan yang pernah dilakukan adalah Kerjasama Politeknik Kesehatan Kemenkes dengan Improvement Personality Training dan ProEmergency. Berbagai prestasi ditunjukkan oleh Rezi yaitu ketika menjadi Juara I Lomba Pemberian Pendidikan Kesehatan di acara HUT Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas, Pembina Pendamping Terbaik di Kompetisi Pramuka Penggalang II se- Sumatera Barat tahun2014 dan Komandan Pleton Terbaik di Lomba Tingkat Penggalan IV se-Sumatera Barat.
Kegiatan Keperawatan Komunitas pada bangku perkuliahan telah memberikannya kesempatan untuk bertemu dengan masyarakat secara langsung dan membantu untuk mlihat kondisi sekitar menjadi pengalaman yang berharga. 
Rahma Isna Saidah
Rahma mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada. Meskipun mempunyai latar belakang yang sedikit berbeda dengan teman – temannya di Pencerah Nusantara, Rahma mempunyai niat yang sama untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia. 
Rahma juga pernah mengikuti pelatihan Fakultas Kedokteran Hewan UGM dan meraih Author for the paper accepted for the conference di acara 11th International Coccdiosis Conference di Dresden, German di tingkat internasional. Berbekal pengalaman, Rahma juga menyelenggarakan latihan kepemimpinan untuk mahasiswa baru (PALAPA), Integrated Muslimah Training dan Open House PPMi Rabingah Prawoto.
Wanita yang pernah merintis study club saat masa kuliah ini merasa krerja kerasnya membuahkan hasil ketika kelompok yang dirintisnya berhasil dikelola oleh tingkat fakultas. Ingin mengamalkan ilmu yang telah diperoleh untuk mensejahterakan manusia melalui duani hewan merupakan motivasi terbesar mengikuti Pencerah Nusantara.
 
Damayanti Hapsari Puri
Damayanti lahir di Surabaya, sempat mengambil kuliah di FK UMM sebelum akhirnya meyelesaikan gelar Dokter Umum di Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sumatera Utara dengan nilai IPK 3,59. Sebagai mahasiswa pindahan yang Ingin membuktikan kemampuannya, Yanti akhrinya berhasil mendapatkan nilai State Forensik Tertinggi dengan nilai 88 atau nilai tertinggi, yang belum pernah dicapai orang lain sebelumnya. Aktif dalam mengikuti berbagai pelatihan dan organisasi seperti Badan Eksekutif mahasiswa dan Aliansi Dokter Muda Indonesia di tingkat nasional, Yanti juga pernah menjadi Dokter jaga 24 jam secara paruh waktu di Klinik Prima Medika dan Klinik Sapta Mitra.
Merintis organisasi Advokasi Pendidikan Dokter di Indonesia (ADMIN) telah mengajarkannya berbagai hal terutama dengan pekerjaan yang bersifat melakukan pendekatan ke berbagai instanssi.
“Motivasi saya bergabung Pencerah Nusantara adalah membagikan ilmu yang saya miliki ke daerah pelosok terutama daerah perbatasan dan terluar seperti Pulau Derawan dan Pulau Sebatik yang berada di perbatasan antara Propinsi Kalimantan – Malaysia.”

Nahla Jovial Nisa
Peraih beasiswa dari Pemerintah DKI, BUMN dan Universitas ini meraih gelar Sarjana Keperawatan di Fakultas Ilmu Keperawatan, Universittas Indonesia pada Juli 2013. Mendapat predikat MAPRES3 dalam Mahasiswa berprestasi FIK UI dan berhasil lolos seleksi OSN Biologi tingkat DKI Jakarta, Nahla juga rajin berorganisasi selama masa kuliah seperti tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa, ILMIKI dan ASA Muda Indonesia.
Pernah menjabat sebagai ketua dalam penyelenggaraan OKK FIK UI, ketua dalam Olimpiade UI dan steering commite Lokakarya Nasional ILMIKI. Jovial juga pernah menjadi pengajar lepasan anak – anak Sekolah Dasar (SD) setiap dua kali dalam seminggu selama 1,5 jam tiap sesinya.
Terinspirasi oleh salah satu tokoh dalam buku Aku Anak Bangsa, Nahla merasa harus lebih mengenal lebih dekat bangsanya. “Melalui Pencerah Nusantara saya dapat menerapkan ilmu yang telah dimiliki, memotivasi masyarakat dan bekerja sama dengan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan. “Pengabdian masyarakat adalah motivasi terbesar dalam hidup saya.”

Kami berlima akan melanjutkan program yang telah ditorehkan dengan baik oleh PN1 dan PN2. Harapan sebagai PN yang terakhir di kecamatan Lindu adalah masyarakat mampu mandiri dan menajadikan kesehatan adan kebutuhan hidup mereka serta puskesmas mampu meningkat pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Target MDGs 2015 sebagai misi kami mampu tercapai di kecamatan Lindu.. Bukan suatu hal yang mudah tetapi bukan mustahil untuk dilakukan.. ^^
Inilah sekilas perkenalan dari kami untuk mengawali rentetan tulisan-tulisan yang akan kami torehkan tentang kegiatan-kegiatan di kecamatan Lindu bersama puskesmas Lindu. Oh iya Pencerah Nusantara telah menelorkan satu buku loh.. dengan judul “Kisah Tujuh Penjuru” yang bisa sobat sehat dapatkan di toko-toko buku. Di dalamnya diceritakan kisah Pencerah Nusantara yang ada ada di tujuh lokasi di Indonesia. Di situ teman-teman akan mendapat cerita yang telah dijejakan oleh PN1 dan PN2 baik yang di Lindu ataupun 6 daerah penempatan lainnya. Kegiatan PN3 Lindu terupdate akan kami posting di blog ini ketika kami turun ke Palu karena di Lindu masih dalam pengusahaan masuknya listrik serta signal. Keterbatasan bukan menjadi penghalang untuk berkarya dan berkembang justru menjadi tantangan untuk lebih terpacu berpikir kreatif.
So tunggu postinga kami selanjutnya.... Salam sehat sobat Lindunesia ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar