Salam semangat sobat
sehat di seluruh Indonesia...Tak kenal maka tak sayang.. begitu kata pepatah
bilang kan, jadi pada kesempatan kali ini kami ingin memperkenalkan diri
personel Pencerah Nusantara Lindu Angkatan 3, let check this out....
Yunita Nur Rohmawati
Lahir di Magetan
tahun 1990 silam, Yunita telah berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret dengan gelar Sarjana Sains Terapan. Aktif di
organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa, Yunita juga aktif menjalani pelatihan di
Himpunan Mahasiswa Kebidanan dan Mahasiswa Kebidanan DIY-Jateng. Ikut mengambil
peran dalam Latihan Kepanitiaan dan Manajerial Mahasiswa I, Simposium Nasional
dan Midwifery Intelligence Competition menjadikan dirinya ingin menjadi agen
perubahan untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik.
Dengan latar belakang
sebagai bidan, Yunita sebagai pemuda indonesia ingiin membantu masyarakat di
daerah yang sulit terjangkau oleh tenaga medis maupun fasilitas yang diberikan
oleh Pemerintah agar secara perlahan terlihat peningkatan taraf kesehatan yang
merata. “Pencerah Nusantara adalah wadah yang tepat untuk berbagi ilmu di bidan
kesehatan, saatnya kita melakukan aksi untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih
baik karena setiap warga negara mempunyai hak yang sama”
Rezi
Mawaldi
Rezi mengambil
Diploma III Keperawatan dan melanjutkan ke Strata I dan profesi di Universitas
Andalas, Padang, Sunatera Barat. Pecinta alam ini bergabung di Pencerah
Nusantara karena ingin sekali memberikan edukasi kepada masyarakat di daerah terpencil.
Berbekal ilmu yang telah dipelajarinya, Rezi sangat ingin memberikan upaya
pencegahan dan promosi dalam mencapai derajat kesehatan yang tinggi.
Pelatihan yang pernah
dilakukan adalah Kerjasama Politeknik Kesehatan Kemenkes dengan Improvement
Personality Training dan ProEmergency. Berbagai prestasi ditunjukkan oleh Rezi
yaitu ketika menjadi Juara I Lomba Pemberian Pendidikan Kesehatan di acara HUT Fakultas
Keperawatan, Universitas Andalas, Pembina Pendamping Terbaik di Kompetisi
Pramuka Penggalang II se- Sumatera Barat tahun2014 dan Komandan Pleton Terbaik
di Lomba Tingkat Penggalan IV se-Sumatera Barat.
Kegiatan Keperawatan
Komunitas pada bangku perkuliahan telah memberikannya kesempatan untuk bertemu
dengan masyarakat secara langsung dan membantu untuk mlihat kondisi sekitar
menjadi pengalaman yang berharga.
Rahma Isna Saidah
Rahma mendapatkan
gelar sarjana dari Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada. Meskipun
mempunyai latar belakang yang sedikit berbeda dengan teman – temannya di
Pencerah Nusantara, Rahma mempunyai niat yang sama untuk meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat Indonesia.
Rahma juga pernah
mengikuti pelatihan Fakultas Kedokteran Hewan UGM dan meraih Author for the
paper accepted for the conference di acara 11th International Coccdiosis
Conference di Dresden, German di tingkat internasional. Berbekal pengalaman,
Rahma juga menyelenggarakan latihan kepemimpinan untuk mahasiswa baru (PALAPA),
Integrated Muslimah Training dan Open House PPMi Rabingah Prawoto.
Wanita yang pernah
merintis study club saat masa kuliah ini merasa krerja kerasnya membuahkan hasil
ketika kelompok yang dirintisnya berhasil dikelola oleh tingkat fakultas. Ingin
mengamalkan ilmu yang telah diperoleh untuk mensejahterakan manusia melalui
duani hewan merupakan motivasi terbesar mengikuti Pencerah Nusantara.
Damayanti Hapsari
Puri
Damayanti lahir di
Surabaya, sempat mengambil kuliah di FK UMM sebelum akhirnya meyelesaikan gelar
Dokter Umum di Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sumatera Utara dengan
nilai IPK 3,59. Sebagai mahasiswa pindahan yang Ingin membuktikan kemampuannya,
Yanti akhrinya berhasil mendapatkan nilai State Forensik Tertinggi dengan nilai
88 atau nilai tertinggi, yang belum pernah dicapai orang lain sebelumnya. Aktif
dalam mengikuti berbagai pelatihan dan organisasi seperti Badan Eksekutif
mahasiswa dan Aliansi Dokter Muda Indonesia di tingkat nasional, Yanti juga
pernah menjadi Dokter jaga 24 jam secara paruh waktu di Klinik Prima Medika dan
Klinik Sapta Mitra.
Merintis organisasi
Advokasi Pendidikan Dokter di Indonesia (ADMIN) telah mengajarkannya berbagai
hal terutama dengan pekerjaan yang bersifat melakukan pendekatan ke berbagai
instanssi.
“Motivasi saya
bergabung Pencerah Nusantara adalah membagikan ilmu yang saya miliki ke daerah
pelosok terutama daerah perbatasan dan terluar seperti Pulau Derawan dan Pulau
Sebatik yang berada di perbatasan antara Propinsi Kalimantan – Malaysia.”
Nahla Jovial Nisa
Peraih beasiswa dari
Pemerintah DKI, BUMN dan Universitas ini meraih gelar Sarjana Keperawatan di
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universittas Indonesia pada Juli 2013. Mendapat
predikat MAPRES3 dalam Mahasiswa berprestasi FIK UI dan berhasil lolos seleksi
OSN Biologi tingkat DKI Jakarta, Nahla juga rajin berorganisasi selama masa
kuliah seperti tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa, ILMIKI dan ASA Muda
Indonesia.
Pernah menjabat sebagai ketua dalam penyelenggaraan OKK FIK UI, ketua dalam Olimpiade UI dan steering commite Lokakarya Nasional ILMIKI. Jovial juga pernah menjadi pengajar lepasan anak – anak Sekolah Dasar (SD) setiap dua kali dalam seminggu selama 1,5 jam tiap sesinya.
Pernah menjabat sebagai ketua dalam penyelenggaraan OKK FIK UI, ketua dalam Olimpiade UI dan steering commite Lokakarya Nasional ILMIKI. Jovial juga pernah menjadi pengajar lepasan anak – anak Sekolah Dasar (SD) setiap dua kali dalam seminggu selama 1,5 jam tiap sesinya.
Terinspirasi oleh
salah satu tokoh dalam buku Aku Anak Bangsa, Nahla merasa harus lebih mengenal
lebih dekat bangsanya. “Melalui Pencerah Nusantara saya dapat menerapkan ilmu
yang telah dimiliki, memotivasi masyarakat dan bekerja sama dengan masyarakat
untuk meningkatkan kesehatan. “Pengabdian masyarakat adalah motivasi terbesar dalam
hidup saya.”
Kami berlima akan
melanjutkan program yang telah ditorehkan dengan baik oleh PN1 dan PN2. Harapan
sebagai PN yang terakhir di kecamatan Lindu adalah masyarakat mampu mandiri dan
menajadikan kesehatan adan kebutuhan hidup mereka serta puskesmas mampu
meningkat pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Target MDGs 2015 sebagai misi
kami mampu tercapai di kecamatan Lindu.. Bukan suatu hal yang mudah tetapi
bukan mustahil untuk dilakukan.. ^^
Inilah sekilas
perkenalan dari kami untuk mengawali rentetan tulisan-tulisan yang akan kami
torehkan tentang kegiatan-kegiatan di kecamatan Lindu bersama puskesmas Lindu.
Oh iya Pencerah Nusantara telah menelorkan satu buku loh.. dengan judul “Kisah
Tujuh Penjuru” yang bisa sobat sehat dapatkan di toko-toko buku. Di dalamnya
diceritakan kisah Pencerah Nusantara yang ada ada di tujuh lokasi di Indonesia.
Di situ teman-teman akan mendapat cerita yang telah dijejakan oleh PN1 dan PN2
baik yang di Lindu ataupun 6 daerah penempatan lainnya. Kegiatan PN3 Lindu
terupdate akan kami posting di blog ini ketika kami turun ke Palu karena di
Lindu masih dalam pengusahaan masuknya listrik serta signal. Keterbatasan bukan
menjadi penghalang untuk berkarya dan berkembang justru menjadi tantangan untuk
lebih terpacu berpikir kreatif.
So tunggu postinga
kami selanjutnya.... Salam sehat sobat Lindunesia ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar