Senin, 06 Januari 2014

Pemekaran Desa Tomado menjadi Desa Olu

Desa tomado meupakan desa yang paling besar cakupan wilayah administrasi-nya dibanding ke tiga desa lainnya di kecamatan lindu. Desa tomado mempunyai dua dusun sulit yang sangat sulit di jangkau, sehingga setiap pelayanan baik pelayanan administrasi desa bahkan pelayanan kesehatan masyarakat harus menyeberangi danau Lindu menuju desa tomado, sehingga banyak mengahabiskan waktu tenaga dan biaya.
Tidak sia-sia perjuangan dari Panitia Forum Pemekaran Desa Olu kurang lebih sepuluh tahun untuk berusaha memekarkan desa Olu dari desa induk Tomado. Walaupun sempat ditentang, karena ada Surat Keputusan Mendagri RI yang memonitorium pemekaran desa di seluruh tanah air pada beberapa tahun saat ini. Tetapi karena Lindu merupakan salah satu desa terpencil di Sulawesi Tengah monitorium itu tidak berlaku untuk desa di Kecamatan Lindu.


Batu Peresmian Desa Olu

Tepat 10 Desember 2013, peresmian dan pemekaran desa Olu dari desa induk Tomado diadakan. Hal ini menjadi sebuha titik cerah bagi masyarakat Desa Olu untuk kedepannya. Peresmian Desa Olu diadakan di Lapangan Kantor Camat Lindu di Desa Tomado. Pada saat peresmian itu dihadiri oleh Bupati dan petinggi-petinggi di Kabupaten Sigi. Acara pembukaan peresmian Desa Olu diiringi oleh seni musik tradisional Musik Bambu. Pada kesempatan ini masyarakat di Kecamatan Lindu terkhususnya Desa Olu diberi kesempatan untuk berdialog dengan bapak bupati. Juga Pencerah Nusantara Lindu Batch 2 berkesempatan untuk berdialog dengan bapak bupati. Pada kesempatan ini kami, Pencerah Nusantara Lindu Batch 2 lebih menyorot masalah kesehatan di dusun sulit, serta menanyakan masalah keberlangsungan kader di setiap posyandu di Lindu.

Acara dibuka dg musik bambu


Dialog Bupati dg Masyarakat

Dialog Bupati dg Masyarakat


Sabtu, 21 Desember 2013 acara syukuran diadakan di desa Olu. Pukul 10.00 WITA, Pencerah Nusantara Batch 2 dan rombongan bupati sudah bersiap-siap di Deramaga Danau Lindu untuk menuju ke seberang menuju Desa Olu. Lebih kurang 45 menit menyebrang danau lindu, akhirnya rombongan sampai di Desa Olu. Upacara penyambutan dilaksanakan oleh masyarakat desa Olu ke pada rombongan, terlihat dari setiap pimpinan petinggi kabupaten sigi, tidak terkecuali Pimpinan tim Pencerah Nusantara Batch 2 dikalungi bunga sebagai rasa hormat mereka.
Sambutan dengan pengalungan Bunga

Pada kesempatan itu masyarakat Desa Olu sendiri memberitahukan kenapa mereka memberi nama desa mereka “Desa Olu”, menurut mereka “olu” itu artinya ikatan kebersamaan yang satu, maksudnya terlihat dari masyarakat di desa Olu sendiri terdiri dari berbagai macam etnis dan agama, ada suku asli lindu, toraja, bugis, jawa dan lain sebaginya. Masyarakat kedepannya berharap segala urusan menyangkut warga baik pelayanan administrasi, pertanian, bahkan kesehatan bisa diperoleh dengan mudah.

by. Rino Irvan Satria, Amd.KL (@ninox_irvan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar