Layanan emergency home visit 24/7 merupakan salah satu
program yang kami lakukan di kecamatan Lindu. Dimana saat ada pasien dengan
kasus emergensi dan kondisi pasien tersebut berat sehingga tidak dapat datang
lansung ke puskesmas, maka untuk melakukan pemeriksaan kami akan melakukan
kunjungan rumah.
Kepenatan yang
terasa setelah tidak tidur semalaman karena berjaga untuk observasi
pasien kemaren malam belum benar – benar hilang. Saat itu, kami baru saja
selesai melaksanakan ibadah shalat magrib berjamaah. Ada keluarga pasien yang
datang dan meminta kami untuk datang ke rumah mereka di dusun Wongkodono di
seberang danau Lindu. Dusun wongkodono cukup jauh, dapat di akses dengan
mengunakan perahu menyeberangi danau atau jika tidak hujan dapat melalui jalur
darat dengan motor melewati bukit dan tebing serta sawah. Setelah kami
tanyakan, ternyata pasien tersebut mengalami perdarahan dengan usia kehamilan
sekitar 6 bulan lebih.
Kami pun bergegas mengambil peralatan dan obat – obatan
yang diperlukan. Malam itu yang
berangkat untuk menangani pasien tersebut adalah dr. Rahmi, Fitri, dan Nina.
Perjalanan yang kami alami cukup berat, kondisi malam yang gelap kami berangkat
ke wongkodono melalui jalur darat menggunakan motor mendaki bukit dengan jurang di pinggirnya.
Sesampainya di rumah pasien, ternyata sang bayi sudah
lahir. dr.Rahmi lansung memeriksaan
kondisi ibu, sedangkan Fitri dan Nina memeriksa kondisi si bayi. Setelah di
periksa kondisi ibu cukup baik dan stabil. Sedangkan kondisi si bayi yang
prematur dengan berat badan lahir yang rendah, tidak cukup baik. Dengan kondisi
yang ada kami berusaha menangani
kondisi si bayi semaksimal mungkin.
Kemudian menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa si bayi perlu perawatan
lebih lanjut karena kondisinya yang lemah dan berbagai komplikasi yang mungkin
terjadi dan akan memperburuk
keadaannya. Akan tetapi, dikarenakan
kondisi keluarga dan akses ke kota yang sulit, menyebabkan si bayi tidak dapat
untuk di rujuk ke RS.
Kondisi bayi prematur stlh diberikan perawatan oleh PN Lindu |
by. dr Rahmi Harmades
Tidak ada komentar:
Posting Komentar