Senin, 04 Maret 2013

Karena vaksin itu barang mahal....

Bulan ini, adalah bulan ke dua. Hmmmm...... Sebetulnya sudah dari desember. Sambil berjalan kami mulai "memperbaiki", meletakkan apa-apa yang seharusnya, pada tempat yang sebenarnya.

Seperti halnya Posyandu. dari 11 Posyandu yang ada di kecamtana Lindu yang berfungsi hanyalah 4 saja. akan tetapi itupun perlu pembinaan yang lebih serius lagi. Masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki. Makan Revitalisaasi posyandupun dimulai.

Pelatihan kader sudah dilakukan sebagai langkah awal dari revitalisasi posyandu. Maka kami bersama-sama dengan puskesmas Lindu dalam 2 bulan ini nantinya akan terus melakukan pemantauan dan pembinaan kepada posyandu Se-kecamatan Lindu.

Pada bulan ini, seperti bulan januari yang lalu, pembinaan terus berjalan. Pada bulan Januari yang lalu lebih kepada pemenuhan kebutuhan posyandu seperti halnya timbangan. Pengadaan timbangan menjadi penting karena dari 11 posyandu hanya 4 posyandu yang punya. Maka advokasi untuk pengadaan timbangan sudah dilakukan hingga saat ini tersisa 3 saja posyandu yang belum memiliki timbangan. Kami pada bulan Februari inipun sudah mengajukan kepada ka. puskesmas untuk pengadaan timbangan bagi 3 posyandu tersebut. Ka. Puskesmaspun berjanji bulan depan semua posyandu akan memiliki timbangan sendiri.


Pemantauan dan pembinaan selanjutnya adalah pada proses pelaksanaan posyandu. Kalau merujuk kepada definisi dari Posyandu itu sendiri bahwa posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan maka posyandu bukanlah milik petugas kesehatan saja. tapi milik dari semua orang, semua warga masyarakat diwilayah tersebut.

Bulan ini kami lebih memfokuskan pada perbaikan pelaksanaan proses posyandu. mulai dari H-1, Hari pelaksanaan serta proses pada kegiatan diluar hari buka posyandu. Dari ke 3 proses tadi hari pelaksanaanlah yang masih menjadi fokus perbaikan.

Masalah lain, listrik. Karena belum adanya listrik di Lindu maka vaksin tidak bisa disimpan terlalu lama. Kulkas yang bahan bakarnya menggunakan minyak tanah yang dipunyai puskesmas sekarang sudah tidak berfungsi dengan baik. Akan sangat sayang sekali kalau vaksin yang dibeli dengan harga mahal, pakai uang rakyat tapi rakyat yang dengan keterbatasan seperti di Lindu tak mampu merasakan manfaatnya.

Akhirnya siasat yang kami lakukan adalah menggelar posyandu maraton di tiap desa dan dusun. Posyandu dilakukan setiap hari selama satu pekan. Dengan cara kami sebagai petugas kesehatan membentuk tim yang kemudian dibagi 2 kelompok untuk mengejar daerah-daerah terjauh dengan medan sulit. Dalam 1 hari kami mencoba menyelesaikan 4 posyandu dengan jumlah 3 orang di tiap tim-nya. Seperti dusun Kanawu atas, Kanawu bawah, Sangali dan Lembosa kami selesaikan dalam satu hari. Cara ini untuk mengejar agar vaksin yang sudah ada segera bisa didistribusikan ke bayi dan balita disemua desa dan dusun se-Lindu raya.

Jadwal posyandupun belum menentu karena lagi-lagi keberadaan vaksin yang kedatangannya ke Lindu tak tentu karena tidak adanya alat komunikasi serta kondisi jalanan menuju Lindu masih sangat labil kalau terkena hujan maka bisa dipastikan akan terdapat titik-titik longsor baru dan tentu saja menyulitkan pengiriman vaksin. Kami akhirnya menyiasatinya dengan cara bahwa kami akan mengabarkan kepada kepala desa dan dusun serta kader melalui surat dan kami akan menghubungi via telpon satelit (..????.. Hehe^^ berharap sekali kami bisa punya telpon satelit) bukan deh, tapi kami akan menghubungi via radio panggil kedesa dan dusun bahwa tanggal sekian gitu, kami akan ke desa atau dusunnya untuk Posyandu. Kami juga tidak boleh memberikan rentang waktu imunisasi terlalu dekat atau terlalu jauh di tiap bulannya.

Pada posyandu bulan ini dilakukan pembinaan untuk memperbaikik Sistem Informasi Posyandu di masing-masing wilayah. Agar semua posyandu mempunyai buku bantu pencatatan tak lagi mencatat data bayi dan balita di selembar kertas kemudian setelah posyandu selesai akan hilang entah kemana karena lupa. Mulai dari awal bulan Maret ini kami mulai bergilir mendatangi (diluar jadwal Posyandu) tiap-tiap posyandu untuk mengajarkan pada kader  bagaimana caranya membuat SIP dan bagaimana caranya memindahkan data-data tersebut ke balok SKDN agar terlihat bagaimana gambaran perkembangan bayi dan balita di wilayah kerja posyandu tersebut.

Sampai kami turun ke Palu untuk bulan februari ini sudah ada 2 posyandu yang kami ajarkan membuat SIP. Menyusul untuk 9 posayandu lagi. Mudah-mudahan pada posyandu bulan Maret ini semua posyandu sudah melengkapi SIP masing-masing. Tahapan selanjutnya adalah refrshing kader yang akan kami adakan di akhir maret atau awal april mendatang. Semoga bisa berjalan dengan baik.





05.25 WITA
Utri Kularia
Pencerah Nusnatara, Lindu

1 komentar:

  1. Semangaat Ka Utri....
    Luar biasa perjuangan imunisasi dengan vaksin yg butuh kulkas dan itu pasti butuh listrik

    Sehat terus loh ya disana

    -emak-

    BalasHapus