2 bulan sudah kami ber 5 di Lindu, sebuah kecamatan dengan akses
terbatas tapi mempunyai pemandangan serta kekayaan alam yang berlimpah. Menurut
penuturan dari bapak camat Lindu tanam apa saja di tanah Lindu akan tumbuh
dengan subur. Danau Lindu sendiri memberikan ikan yang berlimpahruah. Ikan khas
danau Lindu adalah ikan Mujair. Pokonya sampai bosen makan mujair deh. Bingung
mau diapakan lagi coba, mulai dari di goreng kering dengan sambel terasi, di
pindang, di gulai sampai di pepes juga sudah kita buat. Beli lima ribu rupiah
kamu akan mendapatkan 20 sampai 25 ikan mujair dengan ukuran sedang. Coba
bayangin, mau diapain ikan sebanyak itu…??? Selain mabok membersikahnya juga
mabok menghabiskannya :D… Kalo di Lindu, mabok Mujair judulnya dah :D…
Hari ini tanggal 31 Desember
2012, menyambut tahun baru kami berlima “Turun Gunung” (Baca=Kota Palu). Turun gunung
ini selain untuk berkoordinasi dengan Tim Pusat Pencerah Nusantara kami juga
mengagendakan L I B U R A N Hehehe…. Bagaimana tidak, selama 2 bulan ini kami
“Turun Gunung” hanya untuk merujuk pasien. Jadi tidak benar-benaar menikmati
begitu^^….
Kali ini kami bersepakat untuk
liburan yang dekat-dekat kota Palu saja. Pilihan kami jatuh ke pantai Tanjung
Karang yang berada di Kabupaten Donggala. Saya si sebagai orang yang sangat..
sangat.. sangat jarang ke pantai apa lagi untuk bermain, setuju-setuju saja.
Awalnya biasa saja, malah saya sempat bawa buku untuk sebagai bacaan diperjalanan,
mengingat perjalanan menuju Pantai Tanjung Karang di Donggala itu memakan waktu
1 jam kurang lebih. Awal perjalanan saya hanya membaca buku itu, tapiiiiiii….
Saya capek, dan mendongakkan kepala melihat dari jendela mobil.
Oh My God…. Cantiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiik….
( Teriak saya norak :D…)
Yah, maklum saja, saya termasuk
anak baik-baik waktu sekolah dulu. Sangat sulit mendapatkan persetujuan dari
orang tua kalau ada acara liburan keluar kota. Banyak alasannya, takut
kenapa-napa, takut karena saya anak perempuan, sampai alasan gak ada duit
:D…
Akhirnya sampailah di pantai
Tanjung Karang,… Karena sampainya sekitar jam 12-an siang maka kami segera
mencari sewaan gazebo untuk tempat berteduh. Setelah nemu kami langsung
leyeh-leyeh gak jelas dan tentu saja sambil leyeh-;eyeh itu apa lagi kalau
bukan makan siang bersama. Masing-masing mengeluarkan bekalnya, dan…
itadakimaaaaaaaaaaaaaaas…. Selamat makaaaaaaaaaan^^….
Setelah makan siang masih juga
leyeh-leyeh aja. Malas main-main aer. Orang panasnya bisa mencapai 34 derajat…
beeeuhh…. Panas beut, gak sudi bin gak ridho deh bikin belang kulit.
Capek-capek dirawat selama di Lindu gitu :D…
Hokeh……
Kami sempat meneriaki Usman
karena dia “nekat” nyebur ke laut bersama banyak orang lainnya untuk main
“Usman, jangan main air dulu, panas banget ini… Kamu mau bikin kulit kamu
panuan ya…???” begitulah kami teriak-teriak yang disambut dengan tatapan tajam
orang-orang yang lagi main air di pantai :D…
Akhirnya nyebur juga |
Beberapa menit kemudian, mulai
satu demi satu dari kami turun ke pantai, awalnya karena tertarik dengan
umang-umang binatang yang mirip keong tapi agak kecil dan biasa di jual
abang-abang di pasar cangkangnya di cat warna-warni bahkan ada yang dipasangin
kereta-keretaan untuk menarik anak kecil agar mau beli itu (Panjang ya….)
Melihat perahun yang unyu-unyu,
katanya bisa lihat karang dari perahu itu kalau dibawa ketengah laut. Okeh,
kami sepakat menyewa dan naik itu perahu menuju spot yang banyak karangnya.
Sekali lagi noraknya saya keluar, liat air laut yang bening nan cantik tembus
pandang bak kaca itu langsung menjulurkan kaki untuk merasakan sensasi kaki
kena air laut serta ingin melihat karang-karang cantik dengan ikan warna warni
disekitarnya, ih.. ada Nemo lho diantara karang-karang itu (Norak lagi:D…)
Sensasi kaki yang pertama kena air laut :D... Itu karangnya keliataaaaaaaaaan :D.... |
Okeh, sudah naik perahu dan menyaksikan
dengan mata kepala sendiri cantiknya laut beserta isinya. Kami lanjut main air
dengan pelampung. Terdapat potongan-potongan karang kecil di pantai kami
mencari serupa bentuk-bentuk hurup untuk menyusun kata “L I N D U”… dan nemu…
Setelah disusun menbentuk kata
L I N D U kamipun foto-foto (Norakkan..
Hadeeeuuh…)
Ini dia kenorakan kami berikutnya |
L I N D U |
Tak terasa sudah jam 3 sore, satu
lagi yang belum kami coba yaitu Banana Boat. Okeh, pesan dulu sambil menunggu
antrian dengan pengguna lainnya kami main2 pasir sambil menuliskan kata-kata
“PN
LINDU @Pantai Tanjung Karang, Donggala”
sampai saya juga menuliskan nama saya "U
T R I" di pasir yang kemudian di foto.
Usman mengomentari saya:
“Standard ya
ukhti-ukhti kalo kepantai bikin tulisan namanya sendiri terus di aplot di
pesbuk jadiin foto profil…”
ahahahahaha :D… Awas ya Usman…
Yuk mari ke aktivitas selanjutnya
naik Banana Boat. Bagi saya si yang pertama kali naik Banana Boat (Ah apa si
yang pernah saya lakukan waktu muda dulu?? Bingung saya, semua serba
pertama:D…) sensasinya biasa saja. Tapi pas yang terakhir itu lho waktu kita di
jatuhin sama itu yang bawa speedboat-nya agak-agak takut sedikit karena gak
bisa berenang dan berada di pinggiran pantai yang cukup dalam walaupun sudah
pakai pelampung tetep aja agak gimana gitu, sedikit takut. Tapi seru juga
akhirnya saya bisa berenang ke pantai dengan bantuan pelampung
(Horeeeeeeeeeeyy…. Bisa renang juga :D…)
Setelah total berbasah ria di
pantai, langsung menuju tempat bilas dang ganti baju, dilanjut solat ashar di
pinggir pantai. Aiiih rasanya ajaib^^…. Menyenangkan….
Alhamdulillah… liburan pertama
kami berlima seruuuuuuuuuuuu...
Pulang kelindu nanti dengan
perasaan gembira kembali untuk melanjutkan aktivitas “mencerahkan” masyarakat
Lindu…
B E R S E M A N G A T ^^
31 Desember
2012
Utri kularia
Pencerah
Nusantara Lindu Batch 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar