Jumat, 02 Januari 2015

Posyandu Ditengah Persiapan Hari Raya Natal



Bulan Desember adalah bulan yang dinanti oleh penganut Nasrani dikarenakan di dalamnya terdapat Hari Raya Natal yang mana hari besar untuk penganut Nasrani. Di waktu Natal itulah semua keluarga berkumpul bertemu dengan saudaranya dan pulang ke tanah kelahiran masing-masing. Semua orang sibuk membuat kue untuk persiapan menyambut Natal. Walaupun haraga-harga barang naik tetapi tak menyurutkan semangat untuk menjamu tamu yang datang ke rumah mereka. Kesibukan Natal juga dilakukan oleh petugas Puskesmas Lindu yang kebanyakan adalah Nasrani. Tak seramai di bulan sebelumnya petugas hadir. Banyak juga yang memulai panen di bulan ini dengan harapan akan ada tambahan uang dalam persiapan Natal. Meskipun demikian kondisi ini tak juga menjadi masalah berarti karena petugas yang Muslim lah yang memback up untuk stand by di puskesmas selama bulan Desember ini. Ternyata memang komunikasi yang terjalin antar mereka begitu baik. Di mana ketika yang satu merayakan hari raya yang satu menggantikan waktu jaga di puskesmas. Sehingga pelayanan di puskesmas tidak terganggu dan berjalan seperti biasanya. Berdampak juga dengan posyandu yang berjalan di 11 dusun. Komitmen yang dilakukan oleh petugas pemegang posyandu yaitu Perawat Marice yang akan memulai mudik nya setelah rangkaian posyandu selesai patut diacungi jempol. Seperti biasa posyandu diawali oleh Dusun Wongkodono.

Jauh hari surat telah kami kirim ke Kepala Dusun untuk memberitahu bahwa posyandu diadakan di hari minggu serta akan diadakanya penyuluhan di gereja. Persiapan telah kami lakukan dan bersama Perawat Marice kami berangkat ke Wongkodono. Dijoki kapal oleh Om Nasution kami meluncur menyeberangi Danau Lindu. Sampai di sana belum terlihat jemputan ojek yang kami pesan. Kami berdiskusi dan memutuskan berjalan sambil menunggu ojek. Hari ini cuaca cerah dan jalan pun tak terlalu becek sehingga kaki aman dari lumpur. Air kuala pun tak terlalu tinggi untuk dijejaki langkah kaki. Di kiri dan kanan terhampar sawah yang luas. Berjalan dan terus berjalan kami pun sampa tiba di jembatan teduh di dalan hutan. Kami putuskan beristirahat sebentar untuk menenggak air minum. Sekedar melepas lelah tak lama kami melanjutkan perjalanan. Selesai melewati hutan masuklah kami ke kampung. Sampai di rumah Kadus ternyata gereja belum selesai sehingga belum ada yang bisa jemput. Segera kami persiapkan posyandu dan penyuluhan di gereja. Selesai gereja kader datang dan dimulailah posyandu serta puskesmas keliling. Perawat Marice membagi tugas dan peran seperti pengobatan, ANC, dan imunisasi sementara kader menjalankan fungsi 5 meja.
Imunisasi yang dilakukan perawat Marice

Pada posyandu kali ini terdapat 2 ibu hamil yang masih muda dengan hamil pertama. Bidan Yunita pun melakukan ANC serta penyuluhan tentang ASI Eksklusif serta tanda bahaya kehamilan trimester III. Promkes ini begitu penting untuk memberi edukasi kepada masyarakat dalam hal ini ibu hamil untuk mengerti tentang kondisi tubuhnya. Diharapkan dengan adanya promosi kesehatan klien bertambah pengetahuannya serta perilaku yang muncul pun ada perubahan.
Bidan Yunita dalam memberikan promkes tentang Asi Eksklusif dan tanda bahaya TM III

Kehamilan keduanya yang sama-sama memasuki masa persiapan menyambut sang bayi. Dengan adanya promkes klien juga menjadi lebih siap dalam mempersiapkan persalinan meliputi tempat, penolong, dana dan tak kalah penting adalah ASI sehingga ketika IMD sudah ada ASI keluar. Sebagai bukti bahwa ibu mengerti adalah adanya evaluasi di akhir dengan ibu mengulang apa yang sudah disampaikan. Keduanya cukup mengerti apa yang sudah disampaikan dan bersedia untuk segera ke tenaga kesehatan apabila mengalami kondisi membahayakan yang tadi disebutkan.
Promkes Persiapan Persalinan oleh Bidan Yunita



Dalam posyandu kali ini banyak kami temukan masyarakat yang sakit bisul. Beberapa sudah tertangani tetapi beberapa belum karena letak yang tersembunyi dan masih malu untuk berobat. Dari hal ini kami melihat bahwa PHBS(Perilaku Hidup bersih dan Sehat) masih membutuhkan perhatian di dusun Wongkodono. Melihat kondisi demikian Perawat Marice mendiskusikan dengan kami bahwa dusun ini akan menjadi perhatian untuk tingkat kebersihan agar tidak timbul lagi penyakit kulit yang disebabkan kurang menjaga kebersihan tubuh. Kepulangan kami diantar oleh ojek profesional hingga bibir danau. Rasa lelah berjalan seolah terobati dengan respon baik yang ditunjukan masyarakat terhadap posyandu.
~Yunita Nur Rohmawati,SST~




Tidak ada komentar:

Posting Komentar