Rabu, 02 Januari 2013

MENGHADIRI UNDANGAN UCAP SYUKUR DI GEREJA ANCA

1 Desember 2012

Masyarakat Lindu memiliki tradisi “ucap syukur” apabila selesai musim panen padi. Acara ini diselenggarakan di gereja. Masing-masing desa memiiki acara ucap syukur sendiri-sendiri. Dan Kami berkesempatan menghadiri undangan ucap syukur di Gereja di Desa Anca.

Dalam acara ucap syukur setiap rumah yang panen padi harus menyumbang 30 Kg beras dan 30 nasi bambu untuk dilelang. Warga juga menyumbang sayur dan buah-buahan untuk dilelang. Hasil pelelangan disumbangkan untuk memperbaiki gereja yang rusak karena gempa.










Awalnya saya dan fitri tiba di Gereja, langsung disambut panitia yang berada di mimbar dengan mikrofon suaranya menggema ke seluruh isi gereja, “selamat datang dr darsuna dan fitri dari Pencerah Nusantara”. sempat kebingungan berasa artis lagi dikarpet merah hahahha, ternyata yang lagi dimimbar adalah tenaga sukarela di puskesmas, orang inilah yang super iseng membuat saya dan fitri terjebak dipelelangan yang mengharuskan kami membayar 160rb untuk 24 nasi bambu dan 2 sisir pisang, dan 1 buah labu. Hahhaha...


 hasil pembelian dari lelang dadakan

Hasil pengumpulan beras kali ini desa anca mengumpulkan 2 ton beras yang diborong oleh haji azis, pemilik warung tempat kami sering berbelanja. Harga beras yang dibeli haji azis ini dihargai Rp 6300/Kg. kualitas beras di anca ini benar-benar bagus dan  enak dimakan. Beras disini tidak pakai pupuk, apalagi pemutih ataupun pewangi ala beras pandan wangi KW2 seperti beras-beras di siaran investigasi di TV swasta.
Setelah selesai ucap syukur warga makan-makan di halaman gereja. Kami dijamu dengan opor ayam di rumah ibu kader  desa anca yang merupakan istri kepala sekolah SMP di dusun Kanawu, wah alhamdulillah bisa makan ayam lagi.
 jamuan seuasi ucap syukur

Sampai di rumah kami langsung membagi-bagikan nasi bambu hasil pelelangan kepada tetangga dan pembantu kami. Ga kebayang harus menghabiskan 24 nasi bambu dalam 1 hari  hehehhe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar