Senin, 03 Februari 2014

Manual plasenta

Manual plasenta  adalah salah satu  tindakan emergensi pada kasus obstetri. Merupakan prosedur pelepasan plasenta dari tempat perlekatannya pada dinding rahim dan mengeluarkannya dari rongga rahim secara manual.

Prosedur  ini pernah kami lakukan di Lindu belum lam ini yaitu pada tanggal 12 desember 2013. Hari itu  jam pelayanan puskesmas belum berakhir, sekitar jam 11.00 WITA ada warga yang ke puskesmas karena dimintai tolong oleh bidan desa untuk memanggil saya.  Pasien yang ditolong oleh bidan tersebut mengalami komplikasi berupa ari – ari yang belum lahir  setelah  2 jam sebelumnya bayi telah lahir. Saya pun mohon izin sebentar dari pelayanan kesehatan  di puskesmas untuk menolong pasien emergensi tersebut.

Kondisi pasien saat saya datang ke rumahnya cukup stabil. Perdarahan yang terjadi cukup banyak, tetapi untungnya tanda vital  masih dalam batas normal  dan keadaan umum pasien sedang. Dikarenakan plasenta yang belum juga lahir, sedangkan persalinan dari bayinya sudah lebih dari 2 jam yang lalu, maka saya harus melakukan  tindakan manual plasenta.   Akses yang sulit membuat kami tidak dapat untuk merujuk pasien. Akan butuh waktu minimal 6 – 8 jam untuk membawa pasien ke rumah sakit.  Oleh sebab itu untuk menyelamatkan pasien, saya memutuskan untuk melakukan tindakan emergensi yang dapat dilakukan. Sebelum melakukan prosedur ini, saya pun memberi penjelasan singkat kepada pasien dan keluarga dan meminta persetujuan untuk dilakukannya ini. Dalam kondisi yang terbatas, saya dengan dibantu oleh bidan desa melakukan prosedur manual plasenta. Plasenta berhasil dikeluarkan dengan baik,  rahim berkontraksi dengan normal serta perdarahan juga dalam batas normal. Kondisi pasien stabil, dan selanjutnya dilakukan observasi. Setelah memastikan bahwa tidak ada masalah pada pasien, saya pun pamit untuk kembali puskesmas dan melanjutkan pelayanan.

by. dr.Rahmi Harmades

Tidak ada komentar:

Posting Komentar