Kejadian gempa bumi yang mengguncang dataran lindu pada dua
tahun silam mendatangkan trauma mendalam bagi masyarakat di dataran lindu. Masih
terngiang dibenak mereka goncangan dahsyat 6.2 Skala richter yang terjadi hanya beberapa detik itu mengahancurkan dan
meluluh lantahkan rumah-rumah perkantoran dan sarana ibadah mereka. Berkaca
dari kejadian itu, perlahan-lahan masyarakat dataran Lindu mulai bangkit dan
sadar akan pentingnya mawas diri. Kejadian gempa ini membuat beberapa NGO’s dan
beberapa LSM seperti CWS (curch world service), OCHA (cari kepanjangan d
google) termasuk Pencerah Nusantara ikut andil dalam upaya trauma healing pasca
bencana. Trauma healing merupakan
suatu kegiatan yang harus dilaksanakan pada setiap kejadian pasca bencana. Trauma healing ini bertujuan untuk
mengembalikan psikis masyarakat dataran Lindu yang trauma akan keejadian gempa
dua tahun lalu.
Pada Januari 2013 silam tepatnya Pencerah Nusantara Lindu Batch 1 pernah bekerja sama dengan CWS
mengadakan kegiatan Pelatihan Manajemen Siaga Bencana. Pencerah Nusantara Lindu
Batch 1 bertindak sebagai fasilitator dalam rangkaian pelatihan tersebut. Dan
pada akhirnya membentuk sebuah Forum Siaga Bencana di Kecamatan Lindu.
Tidak hanya berhenti di kegiatan tersebut diatas, pada bulan
Desember tepatnya tanggal 17-18 Desember 2013 Pencerah Nusantara Lindu Batch 2
bersama CWS melaksanakan kembali kegitan trauma
healing. Kali ini diadakan kegiatan SIMULASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT
MENGHADAPI BENCANA. Kegiatan ini dilaksanakan disalah satu Desa di Dataran
Lindu, yaitu Desa Anca, tetapi walaupun diadakan disalah satu desa namun
antusias dari tiga desa lainnya tidak kalah, terlihat dari ada belasan
masyarakat dari desa lain seperti dari desa Puroo, Langko dan Tomado ikut andil
dalam kegiatan ini.
Kegiatan diawali pada tanggal 17 Desember 2013, pada pukul
14.00 WITA di adakan rapat di kantor Desa Anca. Pada rapat ini membicarakan
persiapan untuk kegiatan simulasi gempa esok harinya. Pada hari ini diulas
sedikit mengenai akan pentingnya kegiatan simulasi gempa, agar masyarakat mawas
diri terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi di masa yang akan datang. Pada
hari ini juga dipilih beberapa orang untuk berperan aktif dalam simulasi gempa.
Ada yang berperan sebagai Ibu Hamil dan Lansia, merupakan yang beresiko tinggi.
Ada yang berepan sebagai kepala desa, Bapak camat, Tim Medis dan lain
sebaginya. Tim medis dan para medis kali ini di pimpin langsung oleh Pencerah
Nusantara batch 2 dan melibatkan beberapa orang staf Puskesmas Lindu.
Pemilihan Aktor Untuk Simulasi Gempa |
Rapat Persiapan Simulasi Gempa Bumi |
Pada hari ke-dua, 18 Desember 2013 Pukul 09.00 WITA merupakan
hari dimana simulasi diadakan. Terlihat antusias masyarkat tidak hanya orang
dewasa, anak-anak pun ikut meramaikan kegiatan simulasi bencana gempa bumi ini.
Pada awalnya semua masyarakat dikumpulkan di Kantor Kepala Desa Anca untuk
mendengarkan briefing dan step-step
pelaksanaan pada saat simulasi gempa bumi. Pada Pukul 10.00 WITA sirine
dibunyikan pertanda gempa bumi, semua masyarakat berhamburan lari ke jalan
desa. Semua warga yang panik akibat gempa ditenangkan oleh kepala desa, dan
memimpin masyarakat ke titik evakuasi di lapangan desa Anca. Terlihat sepanjang
perjalanan ke titik evakuasi ada lansia dan ibu hamil di papah dan di gotong
oleh warga. Ada terlihat korban patah kaki, patah tangan, luka di kepala. Serta
ada juga korban yang ditandu ke titik evakuasi. Setelah berkumpul pada titik
aman evakuasi, kepala desa memerintahkan satu orang untuk mencatat data korban,
baik yang korban ringan, korban berat, dan lain lain sebagainya. Pada saat ini
tim medis dari Pencerah Nusantara dan staff Puskesmas Lindu memberikan tindakan
pertolongan pertama pada korban. Pada saat ini tim Pencerah Nusantara Lindu
Batch 2 memberikan contoh dan pelajaran kepada masyarakat untuk memberikan
pertolongan pertama pada korban, seperti melakukan pembalutan atau pembidaian,
memilah korban yang bagaimana yang harus diberikan pertolong terlebih dahulu.
Titik Evakuasi Simulasi Gempa |
Korban Patah Kaki Di Papah Warga |
Pemberian pertolongan pertama |
Selesai acara ini, diadakan evaluasi terhadap kegiatan simulasi bencana gempa bumi. Dan diharapkan kepada masyarakat dataran Lindu untuk terus waspada dan siap siaga akan terjadinya bencana gempa bumi, karena datangnya bencana tidak bisa diperkirakan kapan waktunya.
trauma healing anak-anak (bernyanyi) |
Foto Bersama |
by. Rino Irvan Satria, Amd.KL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar