Dokter “gode” yang bete-bete ini
sangat spesial dengan icon “Heli” karena setiap pagi pasti malkukan helicopter
view mengitari seisi rumah baik mencari barang pribadi, ATK, kunci gudang
sampai ikan asin juga...
Tanggal 21 April hanya menyambut
hari kartini dengan ucapan “Selamat ulang taun kak Una...”
Hari berlanjut seperti biasa plus
rahasia “bikin tumpeng” dan tanpa listrik karena genset mati. Sampai tanggal 24
ada tragedi kehilangan ikan asin. Ka una kelaparan hanya ada nasi, maka dia
inisiatif buat sambal dabu-dabu. Taraaa dabu-dabu jadi, goreng ikan asin
aaahhh... ihh ikan asinnya ke mana ya? Sampai esok hari pun tetap penasaran
cari ikan asin yang lenyap. Sebenarnya ikan asin ini bagian dari kejutan uang taun
buat Kak Una.
Tanggal 25 sebenarnya ingin
segera pergi ke rumah Bu Ida untuk bikin tumpeng spesial buat Kak Una tapi
meninggalkan kak Una sendirian dengan kondisi genset rusak dan perasaan
penasaran kak Una terhadap ikan asin yang tiba-tiba menghilang merupakan
kondisi yang agak susah. Kemudian hampir
digagalkan dengan kedatangan mas sayur yang nagih uang karena kurang untuk
belanjaan bahan tumpeng. Langsung aku amankan tukang sayur dan bergegas ke
tempat Bu Ida.
Tiba di kompleks pantai ternyata
banyak warga sudah mengetahuiacara ulang tahun sehingga membuat ramai rumah bu
Ida. Sampai di rumah panggung bu Ida sudah disambut olahan bahan makanan.
Segera aku dan Bu Ida membuat nasi kuning, sambel goreng kentang degan teri
yang dicari kak una, mujair saus asam manis, ayam goreng, urap dan yang paling
spesial adalah ayam ingkung yang harus ditusuk sana sini supaya berdiri trgak
dan gagah di tumpeng. Kami memasak sampai jam 11 malm kemudian dilanjut jam
04.00 pagi dan menghias tumpeng adalah yang paling menantang terutama saat
meletakkan sang ayam ingkung.
Setelah semua siap, saya pulang
bersiap diri dan mengikuti mini loka karya Puskesmas Lindu yang memang
dirancang bertepatan dengan hari kejutan untuk Kak Una. Beberapa staff Puskesmas
mengetahui kak Una ulang tahundan beberapa peasaran kenapa orang-orang pada
sibuk menahan ketawa. Termasuk Kepala Puskesmas juga bisa berkolaborasi untuk
kejutan Kak Una.
Setelah minlok selesai kami semua
meggiring kak Una ke ruangan dan saat masuk sudah disambut dengan hidangan tumpeng
dan kawan-kawan yang bertuliskan umur kak Una.. Upsss... Kami dan semua petugas
puskesmas menyayikan lagu ulang tahun untuk kak Una. Setelah pemotogan tumpeng
semua petugas menikmati nasi tumpeng ala jawa dengan urap. Kemudian langsung
kami menertawakan tragedi kehilangan ikan asin yang merupakan bagian dari
rencana kejutan. Semua tertawa, semua kenyang, semua suka cita, saling
mengejek, bercanda. Inilah indahnya berbagi dihari yang berbahagia meski dengan
keadaan tidak keadaan yang tidak seperti biasanya.
Buat dokter heli yang bete-bete
semoga segala yang terjadi dalam kehidupan kakak bisa menjadikan Kak Una
menjadi lebih baik dan segala yang akan terjadi dalam kehidupan kakak menjadi
semangat untuk menjadi lebih baik. Semoga jadi kartini untuk keluarga dan
masyarakat sama seperti tanggal lahirnya ^__^
*bete-bete= imut
Love
you kak Una..
Mpit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar