Sabtu, 02 Maret 2013

PERSIAPAN LOMBA PENYULUHAN SCHISTOSOMIASIS TINGKAT PROVINSI

11 Februari 2013
sore itu tiba-tiba surat dari Kepala Puskesmas Lindu, Pak Arwin datang.  seperti biasa komunikasi kita lewat tukang ojek yang merangkap seperti tukang pos.  surat pak arwin berisi bahwa pemenang lomba penyuluhan di SMP besok ditunggu pak arwin dibawah (sadaunta) untuk mengikuti lomba Penyuluhan Schistosomiasis di dinas Kesehatan Provinsi. Wah.. benar-benar mendadak, untung hari minggu lalu kami sempat mengundang  rani ke rumah, dan saya mengajarkan lebih detail tentang schistosomiasis, dan saat itu penguasaan materi rani sudah sangat baik. Walau rani yang paling muda dikelasnya,namun rani merupakan juara I di Kelas 2 SMP3 Kulawi/ SMP 1 Tomado, sehingga kepintarannya tidak diragukan lagi.

sore menjelang magrib di hari itu saya dan usman menjemput rani di rumahnya, di desa anca dan menemui pihak sekolah,wakil kepala sekolah untuk memberi kabar dan menanyakan adakah yang bisa mendampingi rani turun minimal sampai sadauta kalau perlu hingga Palu. Tampaknya tidak ada guru yang bisa, namun wakil kepala sekolah berjanji besok ada ojek yang mengantarkan rani hingga sadaunta. Pukul 6.00 WITA
mpit sedang melatih rani menyuluh

Karena waktu sangat mepet, Rani dilatih oleh mpit dan yuk utri, untuk menyuluh, sedangkan saya dan usman membantu membuat media edukasi, menggunakan barang-barang seadanya, hingga beras,merica dan daun2 kering didepan rumah digunakan. Rani membantu memberi Ide apa yang harus dimasukkan kan ke dalam media edukasi, yaitu siklus Schistosomiasis.
saya dan usman sedang membuat media edukasi untuk penyuluhan rani




usman serius banget jadi asisten

akhirnya media edukasinya jadi :)


media edukasi schistosomiasis yang dibuat dadakan
Rani memang sudah sangat matang soal materi schistosomiasis, dia benar-benar layak jadi juara dan menjadi duta schistosomiasis ke Jakarta. Rani pulang dari rumah kami pukul 21.00. usman dan fitri mengantarkannya pulang. Saya dan yuk utri masih lanjut mengerjakan media edukasi, hingga usman dan fitri pulang, kami baru menyelesaikan media edukasi pukul 23.00.

Pagi itu pukul 6.00 kurang 15 menit kami pergi ke rumah Rani, mengecek apakah ada yang mengantarkannya turun ke bawah, rani sudah mandi dan siap dengan perlengkapannya untuk dibawa ke Palu, namun belum ada tanda-tanda ojek kiriman pihak sekolah. Dirumah rani tidak ada motor karena ayah rani sedang turun ke Palu. Saya dan usman sepakat meminjamkan motor dinas kami untuk dibawa oleh kakak rani. Sebelum berangkat ibu rani menyuruh rani meminum obat muntah, rani punya kebiasaan muntah bila berpergian jauh. Kami hanya bisa berdoa semoga acara lomba diadakan disiang hari, supaya efek mengantuk dari obat muntah tersebut sudah hilang, dan tidak mengganggu stamina rani saat lomba.

Regards,
Dr. Darsuna Mardhiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar