11 oktober 2013
Hari kedua kami d i lindu, cuaca hari itu
sangatlah bagus. Siang itu, setelah jam pelayanan puskesmas berakhir, sekitar
jam setengah satu siang, ada pasien yang
datang ke rumah kami, dengan keluhan
keluar darah dari kemaluan dan sakit perut sejak tadi pagi. Kami pun bergegas
membawa pasien ke puskesmas untuk di periksa.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa pasien
dengan usia kehamilan 32 – 33 minggu, dengan adanya perdarahan dan kontraksi rahim. Karena usia kehamilan
yang belum cukup bulan, maka kami melakukan
terapi untuk mempertahan kehamilan, pasien di rawat dan dilakukan
observasi intensif. Akan tetapi kondisi pasien tidak menunjukan perbaikan, dr.
Pencerah Nusantara dan dr. PTT Puskesmas
mendiskusikan bagaimana kondisi pasien dan bagaimana tindakan yang akan
dilakukan.
Kondisi pasien yang semakin memburuk dan memerlukan tindakan aktif segera, mengharuskan
dilakukan persalinan prematur. Dalam keadaan emergensi yang tegang, menguras
pikiran dan tenaga, semua dokter dan paramedis serta pencerah nusantara saling
membantu dalam menolong persalinan pasien.
Dengan peralatan yang terbatas, proses persalinan berjalan
sulit, dokter berusaha memimpin
persalinan dan menyemangati ibu agar tidak menyerah dan tetap berjuang. Sang
bayi akhirnya lahir, akan tetapi kondisinya sangat lemah dan bayi tersebut
memiliki kelainan bawaan. Kondisi bayi semakin melemah dan tidak dapat
bertahan. Dokter pun menjelaskan kondisi
dari ibu dan bayinya kepada keluarga pasien, mereka pasrah dan tabah menerima
kondisi tersebut.
Setelah dilakukan observasi selama 4 jam, kondisi ibu
setelah persalinan stabil. Atas permintaan pasien dan keluarga, pasien pulang
sore itu juga.
Pasien Emergency Pertama |
by. dr. Rahmi Harmades
Tidak ada komentar:
Posting Komentar